Tangerang,Liputannusantara.id- 8 Desember 2025, KOPRI PK PMII Komfuspertum Cabang Istimewa Ciputat menyelenggarakan dua agenda besar bertema penguatan gerakan perempuan dari tanggal 30 November hingga 8 Desember 2025 bertempat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dua kegiatan tersebut adalah Sekolah Islam Gender (SIG) serta Seminar dan Deklarasi Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP). Agenda ini menjadi upaya organisasi dalam memperkuat perspektif keislaman yang berkeadilan gender serta mendorong advokasi terhadap kekerasan yang masih dialami perempuan.
SIG tahun ini mengangkat tema “Kopri Reborn: Membaca Ulang Islam & Gerakan untuk Membangun Peradaban yang Berkeadilan.” Kegiatan menghadirkan sejumlah pemateri dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan kader perempuan PMII yang kompeten dalam isu gender, di antaranya Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A., Dr. Ala’i Nadjib, M.A., Mumtazatul Kamila, S.Ag., Mahlulatul Mufidah, S.Ag., dan Aida Intan Lestari. Para narasumber tersebut membahas beragam tema mulai dari tafsir gender, Islam rahmatan lil-‘alamin, hingga dinamika hukum Islam kontemporer.
Memasuki peringatan HAKTP, KOPRI Komfuspertum menyelenggarakan seminar yang melibatkan akademisi, aktivis, dan pejabat publik. Hadir sebagai narasumber, yakni ibu Entin Oliantini, S.Ag., M.Si selaku perwakilan dari DP3AKKB Banten, Elva Farhi Qolfina, S.Sos., S.H., M.Si selaku Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dr. Diana Mutiah, M.Si. selaku Psikologi UIN Jakarta, Jessica Alicia selaku aktivis Perempuan Jakarta, dan Virinda La Ode, S.H. selaku CEO .id.
Forum ini menyoroti urgensi perlindungan terhadap perempuan di ruang domestik maupun publik, serta pentingnya sinergi negara, masyarakat, dan komunitas kampus dalam mendorong lingkungan yang aman.
Rangkaian acara turut diperkuat dengan kegiatan deklarasi bersama, drama musikal bertema kekerasan gender, dan sesi aspirasi yang memberi ruang bagi perempuan di Ciputat untuk menyampaikan pengalaman serta tuntutannya secara terbuka.
Ketua Umum KOPRI PK PMII Komfuspertum, Latifah Zahra, dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya dua agenda tersebut. Ia menegaskan pentingnya membangun ketahanan dan kesadaran bersama dalam gerakan perempuan. “Gerakan ini mengajak kita buat benar-benar menyadari, mengakui, dan menerima bahwa kita adalah perempuan yang punya hak dan suara. Yang perlu dibangun itu resiliensi—daya tahan, daya juang, kemampuan buat bangkit dan tumbuh lebih kuat. Mulainya dari diri dan komunitas lewat diskusi dan seminar. Tapi kita juga gak bisa jalan sendiri; laki-laki harus diajak dan diedukasi. Selamat memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan.” ujar Latifah Zahra.,
Senada dengan itu, Ketua Umum PK PMII Komfuspertum, Kholil Umami, menegaskan komitmen organisasi dalam menyediakan ruang pengembangan bagi kader perempuan. “PK PMII Komfuspertum adalah rahim yang melahirkan perempuan-perempuan penggerak, perempuan yang bukan hanya menata wajah, melainkan mampu menata masa depan bangsa, karena perempuan bukan dilihat dari isi pakaiannya melainkan isi kepalanya. PMII Komfuspertum akan selalu memberikan ruang seluas-luasnya untuk kader-kader perempuan penggerak perubahan.” Tegas Kholil.,
Melalui dua agenda tersebut, KOPRI PK PMII Komfuspertum menegaskan posisinya sebagai ruang belajar, konsolidasi, dan penguatan gerakan perempuan di tingkat komisariat. KOPRI berkomitmen memastikan bahwa isu keadilan gender dan perlindungan perempuan terus menjadi agenda bersama yang melibatkan mahasiswa, akademisi, pemerintah, dan masyarakat luas.Pungkasnya
(DIRMAN)














