Home / Metropolitan

Jumat, 5 April 2024 - 08:59 WIB

Ensiklik Laudato Si’ untuk Semua Orang

Jakarta, April, Liputan Nusantatra( LN). Ensiklik Laudato Si, merupakan sebuah master piece Paus Fransiskus bagi keselamatan alam dan segala isinya. Penulis menyebutnya, master piece sebab, tulisan ini memberi perhatian besar kepada upaya-upaya kita merawat bumi secara universal dan peduli terhadap perubahan iklim yang terus menerus terjadi.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

Gerakan Laudato Si’ atau dalam bahasa Inggrisnya Laudato Si’ Movement (LSM) adalah jaringan global lebih dari 900 organisasi Katolik dan lebih dari 10.000 pemimpin akar rumput terlatih yang dikenal sebagai Animator Laudato Si’. Terinspirasi oleh ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus, misi LSM adalah untuk “menginspirasi dan memobilisasi komunitas Katolik untuk merawat rumah kita bersama dan mencapai keadilan iklim dan ekologis”.

Kegiatan Implementasi LAUDATO SI : Penanaman Pohon Mangrove untuk Mencegah Abrasi di Pantai UNTIA

Ajaran Paus Fransiskus, “Laudato Si”; Memelihara Bumi Sebagai Rumah Kita Bersama.

Pada saat ini (30 November s.d. 11 Desember 2015) sedang diselenggarakan Konferensi Perubahan Iklim ke-21 yang berlangsung di Paris, Ada sekitar 150 pemimpin negara , berikut dengan 40.000 delegasi dari 195 negara, menghadiri konferensi  Conference Of the Parties (COP 21), tingkat politik global. Para pemimpin ini memiliki satu misi: Menyepakati upaya yang mengikat secara hukum mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca, untuk mempertahankan kenaikan suhu global kurang dari 2 derajat Celsius dibandingkan suhu global pra-industri.

Paus Fransiskus pada bulan Mei 2015 telah mengeluarkan ensiklik “Laudato Si” yang mengajak kita semua untuk menjaga, merawat alam dari kehancuran. Ensiklik Laudato si’ (bahasa Italia yang berarti “Puji Bagi-Mu”) adalah ensiklik kedua dari Paus Fransiskus. Ensiklik ini memiliki subjudul On the care for our common home (dalam kepedulian untuk rumah kita bersama). Dalam ensiklik ini, Paus mengKritik konsumerisme dan pembangunan yang tak terkendali, menyesalkan,  terjadinya kerusakan lingkungan dan pemanasan global, serta mengajak semua orang di seluruh dunia untuk mengambil “aksi global yang terpadu dan segera”

Baca Juga  Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional(HALUN) Dekenat Bekasi Di Gereja St.Servatius Kp.Sawah Bekasi Jumat, 7 Juni 2024

Taman Laudato Si, Implementasi Ensiklik Paus Fransiskus yang Prihatin dengan Perubahan Iklim

Dalam Ensiklik Laudato Si yang berjumlah 190 halaman ini, Paus Fransiskus menuliskan argumen teologinya tentang pentingnya mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan. Ia menjelaskan kerusakan yang terus-terusan dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan sebagai “satu tanda kecil dari krisis etika, budaya dan spiritual modernitas. Solusinya, menurutnya membutuhkan pengorbanan dan “revolusi budaya” di seluruh dunia.

Berikut beberapa poin penting dari ensiklik “Laudato Si”:

1)           SAINS: Paus menjelaskan “sebuah sensus sains solid” menunjukkan bahwa pemanasan global itu nyata, dan akan mengurangi ketersediaan air minum, merusak pertanian, menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan, meningkatkan keasaman laut dan menaikkan permukaan air laut yang menyebabkan kebanjiran di kota-kota besar dunia. Ia mengatkan perubahan iklim terjadi secara alami, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pemanasan global “terutama” disebabkan oleh aktivitas manusia.

 

2)           EKONOMI: Ensiklik ini merupakan kritik ekonomi dan juga panggilan untuk menyelamatkan lingkungan. Paus Fransiskus mengatakan negara-negara kaya mempunyai “utang ekologis” terhadap negara-negara berkembang, yang sumber daya alamnya diambil untuk produksi dan konsumsi bahan bakar bagi negara-negara industri. Ia menyebutkan hubungan ekonomi ini adalah hubungan dengan “struktur yang sesat” dan menolak argumen bahwa pertumbuhan ekonomi saja bisa memecahkan masalah kelaparan dan kemiskinan global serta memperbaiki keadaan lingkungan. Menurutnya pola pikir seperti itu sebagai sebuah “konsep pasar yang ajaib.”

3)           KEBIJAKAN PEMERINTAH: Paus Fransiskus mengatakan bahwa peraturan pemerintah mutlak diperlukan untuk mengurangi pemanasan global dan “penting untuk merancang lembaga internasional yang lebih kuat, lebih efisien dan terorganisir” dengan memanfatkan kewenangan untuk memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar peraturan. “Konsensus global penting untuk menghadapi masalah yang lebih kompleks, yang tidak dapat diselesaikan secara sepihak dari masing-masing negara,” kata Paus. Namun, ia mengatakan peraturan saja tidak akan memecahkan masalah. Sebaliknya, pandangan untuk merubah etika secara menyeluruh mutlak diperlukan untuk memprioritaskan perawatan alam dan manusia.

Baca Juga  Pelayanan Mudik Lebaran 2024 Polresta Bandara Soetta Diapresiasi Kompolnas*

4)           MANUSIA: Paus mengatakan setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan juga harus “memperhitungkan hak-hak dasar kaum miskin dan mereka yang kurang mampu.” Dia mengatakan “konsumerisme yang tidak beretika” telah menyebabkan tingkat konsumsi yang menyebabkan memperparah kerusakan lingkungan. Dia mengajak setiap orang untuk membentuk jaringan sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan perubahan dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan akibat perubahan iklim. Ia juga mendesak agar masyarakat mengubah gaya hidup mereka, termasuk “menggunakan transportasi umum, atau naik mobil bersama-sama, dan menanam pohon serta mematikan lampu-lampu yang tidak digunakan.

5)           IMAN: Paus Fransiskus menyebutkan inti ajaran Katolik adalah menekankan kepedulian terhadap makhluk ciptaan Tuhan dan kaum miskin. Ia mendesak manusia bertanggungjawab secara moral untuk merawat lingkungan seperti yang tertulis di kitab Kejadian 2:15 bahwa kita memiliki tugas untuk “menjaga” dan “merawat” Bumi. Paus berdoa untuk diskusi tentang iklim yang diselenggarakan oleh PBB dan menulis dua doa tentang pelestarian lingkungan, dan meminta Tuhan untuk memberikan, “kesembuhan dalam hidup kita, agar kita dapat terus melindungi dan merawat bumi dan menggerakkan hati orang-orang yang hanya mencari keuntungan dan mengorbankan orang-orang miskin dan dunia.”tutup Paus Fransiskus. (Disarikan oleh Daniel Boli Kotan, dipublikasikan  oleh M.Siringoringo, Kabiro Liputan Nusantara DKI Jajarta).

Peduli Ibu Pertiwi dan Mengimplementasikan dalam Perayaan 7 tahun Pekan Laudato Si

Disisi lain Paus Fransiskus juga  mengatakan Berikut ini 5 trik yang bisa dilakukan agar Laudato Si Action Platform bisa berhasil dengan baik.

  1. Kegiatan Menanam anakan pohon harus menjadi Gerakan Bersama
  2. Harus memilih lokasi penanaman yang cocok dan letaknya yang strategis
  3. Penentuan Waktu tanam yang pas
  4. Pemilihan bibit tanaman dan media tanam yang tepat
  5. Melakukan Pertobatan ekologis

Sumber: Ensiklik “Laudato Si” Paus Fransiskus.(Ring-o)

Share :

Baca Juga

Metropolitan

Jelang HUT Lemhanas Dan Kebangkitan Nasional Serta hari Lahirnya Pancasila, Pengurus struktursal

Metropolitan

Penyakit Demam berdarah (DBD) sedang melanda Kota Jakarta

Banten

Satlantas Polresta Bandara Soetta Rekayasa Lalu Lintas di East Flyover

Metropolitan

Kegiatan akhir tahun Pembelajaran 2023/2024 SD Kanisius Mlese Klaten berupa Gelar Karya Njenggirat Bergembira, Kamis 20 Juni 2024

Metropolitan

Hidup Adalah Pilihan

Metropolitan

“Merespon WAG Adharta Ketum KRIS 6 Juni 2024 terkait Penanganan Stunting”

Metropolitan

Covid-19 Sudah Usai, Jasa KILLCOVID19 Akan Terus Ada

Metropolitan

Hujan Mengapa Engkau Turun Sampai Membasahi Ku ?

Contact Us