Sitanala, Liputannusantara.id-Minggu, 29 Juni 2025 – Suasana haru menyelimuti Jemaat POUK Maranatha dalam ibadah tutup peti untuk menghantarkan kepergian Almarhum Bapak Fredy Wonlele ke peristirahatan terakhirnya. Dengan linangan air mata dan penuh rasa kehilangan, para jemaat hadir memberi penghormatan terakhir kepada sosok yang selama hidupnya dikenal setia dalam pelayanan Tuhan.

Bapak Fredy Wonlele bukan hanya seorang jemaat biasa, tetapi telah menjadi teladan dalam kesetiaannya kepada Tuhan, baik dalam suka maupun duka. Kehadirannya dalam setiap kegiatan ibadah, kontribusinya dalam pelayanan, serta ketulusan hatinya dalam melayani sesama, meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh warga jemaat POUK Maranatha.
Ibadah tutup peti ini dipimpin oleh Gembala Jemaat, Bapak Pdt. Ruben Hatumena, yang menyampaikan penguatan melalui Firman Tuhan dari 2 Timotius 4:5-8. Dalam firman tersebut ditegaskan:
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.”
Ayat ini menjadi cerminan perjalanan hidup Almarhum Bpk Fredy Wonlele yang penuh ketekunan, kejujuran, dan iman kepada Tuhan. Ia telah menyelesaikan “pertandingannya” di dunia ini dengan baik, dan kini beristirahat dalam damai yang kekal.
Kepergian Bapak Fredy Wonlele memang meninggalkan duka mendalam, namun iman dan pengharapan akan janji kehidupan kekal memberikan penghiburan bagi keluarga dan jemaat yang ditinggalkan. Jemaat POUK Maranatha meyakini bahwa kehidupan yang dijalani dengan setia kepada Tuhan tidak pernah sia-sia.
Selamat jalan Bapak Fredy Wonlele. Jejak imanmu akan selalu dikenang, dan semangat pelayanmu akan menjadi inspirasi bagi generasi yang melanjutkan perjalanan pelayanan di ladang Tuhan. Kiranya kasih dan penghiburan dari Allah senantiasa menyertai keluarga yang ditinggalkan. Tuhan memberkati.
(MARBUN)