Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq
,Desember, Liputan Nusantara (LN), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform e-Bank Sampah Jakarta pada Kamis, (12/12). Platform bank sampah.jakarta.go.id ini dirancang untuk mempermudah pengelolaan bank sampah sekaligus mendorong warga Jakarta terdaftar sebagai nasabah bank sampah sebagai upaya pengurangan sampah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan pembebasan retribusi kebersihan bagi warga yang aktif memilah sampah dan bertransaksi di bank sampah. (dikutip dari Press Release DLH DKI Jakarta).
PJLP Kecamatan Cipayung sedang melakukan pemilahan sampah (3 R)
Dalam Siaran Pers tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa peluncuran platform ini bertujuan memperkuat sistem bank sampah di Jakarta. “Dengan e-Bank Sampah Jakarta, semua bank sampah yang ada dapat terintegrasi sehingga mempermudah pelayanan, pelaporan data, dan penyebaran informasi terkait lokasi serta harga sampah yang berlaku,” ujarnya.
Sebagaimana saya (Ringo) Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta, publikasikan di media ini (LN) dalam edisi Rabu 11 Desember ’24 dibawah judul “ Retribusi Pelayanan Kebersihan akan di berlakukan per 1 Januari 2025”.Hal ini sangat relevan dengan press Release Kadis LH Asep Kuswanto yang disampaikan Kamis 12/12 /’24. Dalam artikel Rabu 11 Desember 2024 yang lalu, saya jelaskan bahwa, Retribusi daerah bersifat sukarela. Dibayar sendiri dan diterima secara langsung. Tidak seperti pajak, retribusi diterapkan untuk orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau mendapatkan perizinan tertentu saja. Dengan kata lain, retribusi hanya wajib dibayarkan oleh seseorang atau badan yang menikmati manfaat dari jasa atau izin yang didapatkan atau, Wajib retribusi yang tidak memenuhi kewajiban pembayarannya dapat dikenakan sanksi ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi maka tidak memperoleh jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
Sinergi Pemprov DKI dan Komunitas Kelola Sampah demi Jakarta
Dilansir dari KBN antara, bahwa Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa bank sampah akan lebih mandiri apabila dalam pengelolaannya digerakkan oleh masyarakat dengan dukungan berbagai pihak sehingga pada akhirnya dapat menjadi ekonomi kerakyatan.
DLH DKI Jakarta gencarkan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir
Oleh sebab itu, sambung Hanif, diharapkan pemerintah daerah (pemda) dapat mewajibkan setiap RT (Rukun Tetangga) atau RW (Rukun Warga) memiliki bank sampah unit (BSU). Di samping itu, setiap desa/kelurahan juga perlu untuk dibangun bank sampah induk (BSI). Hal ini dibutuhkan dukungan dan kepedulian dari stakeholder terkait, yang tidak menutup kemungkinan dukungan dari dunia usaha dan para aktivis.
Direktur Pengelolaan Sampah KLH Novrizal Tahar (kiri) dan Dirjen Gakkum LHK Rasio Ridho Sani (tengah) dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/12/2024)
masyarakat dengan dukungan berbagai pihak sehingga pada akhirnya dapat menjadi ekonomi kerakyatan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Produk hukum itu merupakan turunan dari telah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2023 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Menteri LH: Bank sampah akan mandiri jika menjadi ekonomi kerakyatan
Selanjutnya Asep Kuswanto dalam siaran persnya mengatakan , platform ini bisa memfasilitasi warga yang ingin mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan dengan menjadi nasabah bank sampah dan para warga diimbau untuk segera mendaftar melalui platform ini. “Mendaftar di e-Bank Sampah Jakarta adalah langkah awal untuk mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan. Kami harap seluruh warga dapat memanfaatkan sistem ini dan memilih menjadi nasabah bank sampah terdekat dari tempat tinggal masing-masing,” kata Asep.
Kolaborasi Bersih Sampah Jakarta di Jakbar Dipusatkan di Taman A-Green Meruya Utara
Selanjutnya Asep menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembentukan 3.020 unit bank sampah baru, reaktivasi 1.980 unit bank sampah yang sebelumnya tidak aktif, serta optimalisasi 1.431 unit bank sampah yang sudah berjalan. Upaya ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup yang mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui penguatan bank sampah.
Jakarta Recycle Center (JRC)
Platform e-Bank Sampah Jakarta juga memungkinkan DLH untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap operasional bank sampah di wilayah DKI Jakarta. Dengan integrasi data, evaluasi terhadap keberhasilan bank sampah dalam mengurangi timbulan sampah juga dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Platform e-Bank Sampah Jakarta juga memungkinkan DLH untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap operasional bank sampah di wilayah DKI Jakarta. Dengan integrasi data, evaluasi terhadap keberhasilan bank sampah dalam mengurangi timbulan sampah juga dapat dilakukan dengan lebih akurat.
Menurut Asep, sistem ini adalah solusi digital untuk mengoptimalkan pengurangan sampah dari sumbernya. “Kami ingin warga Jakarta lebih terlibat aktif dalam pengurangan sampah( sebagaimana yang sering penulis publikasi yang dilakukan komunitas-komunitas pengolah sampah). Dengan memilah sampah dan menjadi nasabah bank sampah, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi,” jelasnya.
Dengan adanya platform ini, diharapkan warga Jakarta semakin mudah mengakses informasi tentang bank sampah, termasuk harga sampah terkini, lokasi, hingga layanan yang tersedia. Langkah ini juga menjadi bagian penting dalam upaya menciptakan Jakarta yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan bebas sampah.
“Bank sampah adalah salah satu pilar penting pengelolaan sampah di Jakarta. Kami yakin, melalui e-Bank Sampah Jakarta, target pengurangan sampah kota dapat tercapai dengan lebih efektif,” Tutup Asep Kuswanto.( Ring-o)