Kota Tangerang,Liputannusantara.id- Rencana pengalihan jalan lingkungan warga oleh pihak PT. Grand Nirwana Indah di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, menuai penolakan dari masyarakat setempat. Menyikapi hal tersebut, Forum RT RW Kelurahan Kedaung Wetan menggelar diskusi terbuka bersama para tokoh masyarakat, ketua RT 01/RW 02, serta perwakilan warga pada Minggu malam (2/11/2025).
Pertemuan yang digelar di salah satu rumah warga ini membahas surat pemberitahuan dari PT. Grand Nirwana Indah tertanggal 27 Oktober 2025, yang menyebutkan rencana pengalihan jalan lingkungan dan pemasangan paving blok di area tanah dengan status HGB No. 639 milik perusahaan. Surat tersebut juga ditandatangani oleh kuasa hukum PT. Grand Nirwana Indah, Eko Permana, SH., MH., dan Hendra Suryana.
Dalam surat itu, pihak perusahaan menyatakan bahwa jalan yang selama ini digunakan warga sebagai akses keluar-masuk lingkungan berada di atas tanah milik mereka, dan berencana melakukan pekerjaan pengalihan jalan serta perbaikan fisik mulai tanggal 3 hingga 7 November 2025.
Namun, rencana tersebut langsung menimbulkan reaksi keras dari masyarakat. Warga menilai jalan tersebut telah menjadi akses vital bagi mereka selama puluhan tahun dan merupakan bagian dari fasilitas umum lingkungan yang tidak dapat ditutup atau dialihkan sepihak.
Ketua RT 01 Kedaung Wetan, Murdini, yang menyampaikan pandangannya tersebut, bahwa warga merasa tidak pernah diajak berdialog oleh pihak perusahaan sebelum surat pemberitahuan itu beredar.
> “Kami tidak menolak pembangunan, tapi kami menolak cara sepihak yang dilakukan tanpa musyawarah. Jalan ini digunakan warga sehari-hari untuk bekerja, sekolah, dan aktivitas sosial. Kalau dialihkan, jelas merugikan masyarakat,” tegas Ketua RT 01 dalam ruang diskusi.
Para tokoh masyarakat yang hadir juga menilai, tindakan pengalihan jalan tanpa kesepakatan bersama merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak akses publik. Mereka menuntut agar PT. Grand Nirwana Indah menghentikan rencana tersebut sampai ada kejelasan hukum dan solusi yang tidak merugikan warga.
> “Kami meminta pihak perusahaan menghormati warga dan tidak menutup akses sebelum ada keputusan yang disepakati bersama. Jangan sampai tindakan ini memicu konflik sosial di lingkungan kami,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.
Diskusi itu pun juga sepakat untuk segera mengirimkan surat resmi penolakan kepada pihak PT. Grand Nirwana Indah dan tembusan kepada Pemerintah Kota Tangerang, Camat Neglasari, serta Lurah Kedaung Wetan.
Warga berharap pemerintah turun tangan memfasilitasi mediasi antara kedua pihak agar permasalahan ini tidak berlarut dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
> “Kami hanya ingin hak akses kami tetap ada. Jalan ini bukan sekadar tanah, tapi urat nadi kehidupan warga,” kata salah satu perwakilan pemuda yang turut hadir dalam Diskusi tersebut.
(Syam 007)
