Menu

Mode Gelap
Reba (24)keduanya orang Papua, menuntut Keadilan Iklim di Forum DuniaDiposting pada 4 Juli 2025 Comments Reading. KALAPAS JEMBER TURUT SERTA DALAM KEGIATAN ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA KANWIL DITJENPAS JATIM” Tangani Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, Polda Bali Imbau Masyarakat Waspada Sanusi dan Ika Lestari Dikukuhkan Jadi Pengurus BSNPG DPP Partai GOLKAR* Dukung Program Ketahanan Pangan, Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum Penanaman Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Wujud Komitmen Ketahanan Pangan

Jakarta

Reba (24)keduanya orang Papua, menuntut Keadilan Iklim di Forum DuniaDiposting pada 4 Juli 2025 Comments Reading.

badge-check


					Reba (24)keduanya orang Papua, menuntut Keadilan Iklim di Forum DuniaDiposting pada 4 Juli 2025 Comments Reading. Perbesar

Dua pemuda asal Papua siap tuntut keadilan iklim di forum dunia. Foto: Istimewa

Keduanya akan mewakili Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) yang akan berlangsung di Belém, Brasil, pada November 2025. Keduanya akan menuntut keadilan iklim dan menyuarakan hak-hak generasi muda yang semakin terdampak oleh krisis iklim.

Menurut Iqbal, generasi muda adalah kelompok yang paling terdampak oleh krisis iklim. Namun, ironisnya paling jarang terlibat dalam percakapan dan pengambilan keputusan. Maka dari itu, ia berpartisipasi dalam forum dunia ini untuk bersuara.Saat ini, Iqbal dan Vanessa tergabung dalam 23 pemuda Indonesia yang menyusun Deklarasi Pemuda Global untuk Keadilan Iklim. Deklarasi ini merupakan bagian dari inisiatif organisasi asal Kolombia, Life of Pachamama, dan melibatkan ratusan orang muda dari berbagai negara.

 

Orang muda dari 32 provinsi menuntut komitmen iklim ambisius jelang COP30. Foto: Climate Rangers Jakarta

Empat warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Indonesia, menggugat perusahaan semen terbesar di dunia, Holcim, atas kerugian nyata yang mereka alami akibat krisis iklim. Foto: Walhi

 

Sebagaimana penulis (Ringo) Kabiro LIputan Nusantara DKI Jakarta, telah beritakan di media ini edisi, 11 Des 2024 dibawah judul “Komitmen Global dan Aksi Lokal Iklim Indonesia” Indonesia mendapat predikat sebagai negara super power dalam pengendalian perubahan iklim. Hal itu diungkap oleh Alok Sharma Presiden Konferensi Perubahan Iklim Dunia (COP) ke 26 di Glasgow Inggris akhir tahun 2021. Predikat ini menjadi semangat Indonesia untuk terus meningkatkan aksi-aksi iklim demi menjaga suhu bumi tidak meningkat lebih dari 2 derajat Celcius.

Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 melalui upayanya sendiri dan sebesar 41% dengan dukungan kerja sama internasional.( berita yang saya angkat pada edisi 20/12/25, dibawah judul  “Apa itu, Proklim, tujuan  dan Manfaatnya”?

 

GRETA THURNBERG (15 tahun ) berjumpa dengan PAUS FRANSISKUS menyuarakan krisis iklim.

“Forum Indonesia Climate Justice Sumit (ICJS)2025 dorong RUU Keadilan Iklim dan partisipasi masyarakat rentan.”

Proklim (Program  Kampung Iklim) adalah Program Yang dirancang  untuk mengurangi emisi gas.

Proklim menciptakan pendekatan inovatif melalui kemitraan publik-swasta dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

 

Muhamad Kundarto dalam Seri Pembinaan Proklim menulis, “Butuh Kolaborasi Lintas Pihak”. Esensi gerakan ProKlim adalah semaraknya aksi pengendalian perubahan iklim atau gerakan melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Saat kita fokus pada aksi, maka dinamika pergantian kepemimpinan, bentuk organisasi, sampai perubahan struktur kementerian sampai daerah, tidak akan mengurangi semangat daerah sampai tingkat tapak dalam melakukan aksi lingkungan.

Lebihlanjut Vanessa menyampaikan harapannya agar suara orang muda mendapat pengakuan, khususnya dari kelompok yang terpinggirkan secara geografis dan struktural. Ia juga berharap mereka mendapatkan ruang dalam pengambilan keputusan global. “Keterlibatan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan saya sebagai advokat muda adat yang berkomitmen membawa perubahan dari akar, membangun masa depan yang adil dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Vanessa lewat keterangan tertulisnya.Dua pemuda asal Papua siap tuntut keadilan iklim di forum dunia. Foto: Istimewa. Dua pemuda asal Papua siap tuntut keadilan iklim di forum dunia.

.“Sebagai orang asli Papua, saya selalu merasa memiliki ikatan kuat dengan akar budaya saya dan tanggung jawab besar untuk berkontribusi bagi komunitas saya,” ujar Vanessa.Sebagai pemuda adat, Iqbal menyoroti masih terbatasnya ruang formal bagi suara orang muda dalam kebijakan iklim di Indonesia. Menurutnya, belum ada wadah yang benar-benar memberikan tempat yang layak bagi partisipasi mereka. Ia merasakan bahwa tantangan terbesar yang ia hadapi adalah sempitnya ruang berpartisipasi orang muda dalam pengambilan keputusan iklim

Aksi Muda Jaga Iklim Kembali Bangun Semangat Atasi Krisis Iklim“Meski ada mekanisme seperti Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) dan Forum Anak Indonesia, keduanya belum efektif. Perlu evaluasi agar benar-benar melibatkan suara pemuda dalam kebijakan, termasuk iklim,” katanya.Ia juga percaya bahwa keterlibatannya dalam deklarasi global ini mempunyai makna besar bagi komunitas lokal dan wilayah adatnya. Terutama, tanah Papua yang termasuk benteng terakhir pertahanan iklim dunia setelah rusaknya sebagian besar Hutan Amazon. Selain itu, Papua juga menjadi benteng terakhir bagi Indonesia melawan laju krisis iklim global setelah rusaknya hutan Sumatra dan Kalimantan.Pada saat COP30 nanti, Iqbal akan membawa tiga isu besar dari Indonesia dalam deklarasi, yaitu hak masyarakat adat, deforestasi, dan pertambangan. Tak sendirian, ia bersama Vanessa dan rekan-rekannya juga akan menuntut ruang hak dan keadilan agar dunia bisa melibatkan anak muda untuk merumuskan masa depan yang berkelanjutan. COP30, keadilan iklim, Makin Tahu Indonesia, partisipasi anak muda, pemuda papua

Orang Muda dari 32 Provinsi Tuntut Komitmen Iklim Ambisius Jelang COP30

Masyarakat harus terlibat untuk mencapai target energi terbarukan 2035.

Utamakan Pelibatan Masyarakat untuk Capai Target Energi Terbarukan 2035

Antheia Project salurkan 10.000 galon air bersih di Kepulauan Seribu. (Ring-o)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

“Menatap Masa Depan”

9 September 2025 - 08:50 WIB

Konflik di Sekolah SD N Periuk 4 Berakhir Damai, Guru dan Wali Murid Sepakat Saling Memaafkan

5 September 2025 - 06:25 WIB

“Artifisial Inteligens (AI)  di  Mata Para Siswa SMA”

25 Agustus 2025 - 08:31 WIB

” Pentingkah Pendidikan Lingkungan Hidup Sejak Usia Dini” ?

23 Agustus 2025 - 13:29 WIB

“Semarak HUT ke 80 Upacara 17 08 2025 Di Istana Negara”            

21 Agustus 2025 - 01:57 WIB

Trending di Jakarta