Menu

Mode Gelap
” Penguatan Kampung Prokilim “ Peras Pemborong Hingga Puluhan Juta, Oknum Ketua RT dan RW Diringkus Tim Sigap Satreskrim Polresta Tangerang Panitia Tetapkan Kongres Persatuan PWI 2025 di BPPTIK Komdigi Cikarang Menteri Imipas: Pembangunan 7 dari 13 Lapas Diupayakan Tuntas Tahun 2025 Pewarna Indonesia Dan STT IKAT Gelar Seminar Nasional, Budi Arie : “Target 80 Persen Penduduk Anggota Koperasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Makan Siang Bersama Warga Binaan LPP Malang, Duduk Sama Rata Tanpa Pembeda

Jakarta

” Penguatan Kampung Prokilim “

badge-check


					” Penguatan Kampung Prokilim “ Perbesar

RB.Sutarno(pakai bloankon) beserta relawannya.

Jakarta, Juli, Liputan Nusantara(LN), Dalam WAG Laudato Si RB.Sutarno, menulis tentang Penguatan kampong Proklim. Sebagaimana saya M.Siringoringo Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta, jelaskan di media ini edisi Desember ’24 dibawah judul “Apa itu Proklim,   tujuan  dan Manfaatnya”

Proklim (Program  Kampung Iklim) adalah Program Yang dirancang  untuk mengurangi emisi gas.

Muhamad Kundarto dalam Seri Pembinaan ProKlim menulis, “Butuh Kolaborasi Lintas Pihak”. Esensi gerakan ProKlim adalah semaraknya aksi pengendalian perubahan iklim atau gerakan melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Saat kita fokus pada aksi, maka dinamika pergantian kepemimpinan, bentuk organisasi, sampai perubahan struktur kementerian sampai daerah, tidak akan mengurangi semangat daerah sampai tingkat tapak dalam melakukan aksi lingkungan.

Bahwa  Indonesia mendapat predikat sebagai negara super power dalam pengendalian perubahan iklim. Hal itu diungkap oleh Alok Sharma Presiden Konferensi Perubahan Iklim Dunia (COP) ke 26 di Glasgow Inggris akhir tahun 2021. Predikat ini menjadi semangat Indonesia untuk terus meningkatkan aksi-aksi iklim demi menjaga suhu bumi tidak meningkat lebih dari 2 derajat.Dikutip dari siaran  PERS Nomor: SP.363/HUMAS/PPIP/HMS.3/12/2022. Sebagaimana saya jelaskan di media yang sama (LN), dibawah judul “Komitmen Global dan Aksi Lokal Iklim Indonesia”

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanti menyebutkan di tahun 2022 telah terbit dokumen IPCC yang baru Assesment Report (AR6) yang menjelaskan bahwa dampak terhadap lingkungan dan ekosistem akibat kenaikan suhu 2 derajat celcius itu jauh sekali melampaui yang diprediksikan.

Kembali ke topik diatas “ Penguatan Kampung Proklim”, RB.Sutarno sahabat lama  sebagai aktivis Lingkungan Hidup, mengatakan, Apreasiasi Proklim Utama,bisa jadi raihan terbaik atas Mitigasi,Adaptasi iklim ,serta kelembagaan di tingkat Rw, desa .

” Kami ingin study banding, berkunjung ke Rw Proklim Utama Saudara “ujar RB.Sutarno,

Apa yg bisa kita tampilkan, pamerkan,unggulkan serta menjadi inspirasi pengunjung sepulang dari Kampung Proklim  ? Tanya dia.

Menurut Tarno pangglan akrab RB.Sutarno adalah :

  1. Ketuntasan pengolahan sampah
  2. Peningkatan jumlah rumah memilah
  3. Pengelolaan air serta pemanfaatannya
  4. Produk unggulan kreasi daur ulang

Atau sambungnya lagi,

  1. Tutupan vegetasi,rooftop urban gardening
  2. Produk unggulan pertanian minim lahan
  3. Guyub run warga menata lingkungan
  4. Rumah edukasi sebagai agen perubahan

Atau juga lanjutnya, perpaduan semuanya sebagai Proklim inspiratif yg berdampak pada lingkungan, kesehatan,edukasi, keekonomian, kebhinnekaan.

Semua bukan hal mustahil sebagai penguatan kampung proklim. Bisa juga sebagai Mimpi, namun ada upaya bersama terkolaborasi, ” Wujudkan Mimpi jadi Nyata !”

Jika ditelisik  apa yang dikatakan Laksmi Dhewanti Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyebutkan di tahun 2022 telah terbit dokumen IPCC yang baru Assesment Report (AR6) yang menjelaskan bahwa dampak terhadap lingkungan dan ekosistem akibat kenaikan suhu 2 derajat celcius itu jauh sekali melampaui yang diprediksikan.

Mengenal Proklim (Program Kampung Iklim)

“Oleh karena itu ujar Laksi, jika kita semua tidak bisa menjaga kenaikan suhu ini kita akan kehilangan banyak sekali ekosistem penting,” kata dia pada acara Refleksi Kinerja KLHK Tahun 2022, di Jakarta, Kamis (29/12).

Beberapa prestasi dari peningkatan ambisi iklim yang diraih di tahun 2022 antara lain: (1) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang anggota G20 yang mempunyai kebijakan FOLU net-sink 2030, (2) Indonesia merupakan salah satu dari 39 negara yang meningkatkan ambisi Nationally Determined Contribution (NDC)nya melalui Enhanced NDC per 23 September 2022 dengan peningkatan target penurunan emisi GRK Indonesia dengan kemampuan sendiri menjadi 31,89% dan target dengan dukungan internasional menjadi 43,20%. Kemudian ke (3) Saat ini Indonesia adalah satu-satunya negara penerima Result Based Payment (RBP) REDD+ dari GCF (USD 103 Juta), Norwegia (USD 56 juta) dan FCPF (USD 20,9 juta), Komitmen total BioCF (USD 70 juta) dan FCPF (USD 120 juta), (4) Indonesia merupakan salah satu negara yang mengajukan dan memperbarui komunikasi adaptasi secara berkala. (5) Indonesia merupakan salah satu negara yang mengeluarkan peraturan Carbon Pricing yang meliputi Artikel 5 dan Artikel 6 Persetujuan Paris, serta yang terbaru (6) Indonesia telah meratifikasi Amandemen Kigali lewat Peraturan Presiden No. 129 tahun 2022 yang menjadikan HFC sebagai komitmen gas baru dalam NDC Indonesia.

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanti

Proklim dilaksanakan dengan beberapa tujuan, di antaranya:

1.Meningkatkan Pemahaman: Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

masyarakat mengenai perubahan iklim dan dampaknya.

2.Kemandirian Masyarakat: Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam melaksanakan

adaptasi perubahan iklim, termasuk menjaga nilai-nilai kearifan tradisional.

3.Jembatan Kebutuhan: Menjembatani kebutuhan masyarakat dan pihak-pihak yang

memberikan dukungan untuk aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

4.masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi.

5.Gerakan Nasional: Menumbuhkan gerakan nasional adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

melalui kegiatan berbasis masyarakat yang aplikatif dan berkelanjutan.

GRETA THURNBERG (15 tahun ) berjumpa dengan PAUS FRANSISKUS menyuarakan krisis iklim.

Selanjutnya Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanti mengatakan “ kami akan selalu mengembangkan, memperbaharui, dan memperkuat aksi-aksi iklim melalui seluruh sistem pendukung pengendalian perubahan iklim yang ada di Indonesia melalui koordinasi yang dikepalai oleh Menteri LHK,” tutup Laksmi Dhewanti(Ring-o)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

“Hari Kakek Nenek dan Lanjut Usia Sedunia – 27 Juli 2025”

29 Juli 2025 - 07:41 WIB

“Tempe, Makanan Tradisional Indonesia Menembus Pasar Dunia “

24 Juli 2025 - 10:45 WIB

 ” Pelatihan pembuatan Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan Menggunakan Artificial  InteligensDi SMA Al Mubarok Jati Asih Bekasi 11 Juli 2025″.

24 Juli 2025 - 04:09 WIB

“Pelatihan Deep Learning Untuk Guru SD SDN Bungur Senen Jakarta Pusat

22 Juli 2025 - 08:57 WIB

Reuni & Ucapan Syukur Keluarga besar  Siringoringo Pomparan( keturunan) ”Guru Bandailing” Siringoringo se Indonesia,Hatoguan Samosir,

17 Juli 2025 - 00:38 WIB

Trending di Jakarta