Humbahas,Liputannisantara.id-Sisingamangaraja XII menjadi salah satu raja terkenal di Indonesia. Berasal dari Sumatra Utara, Sisingamangaraja XII begitu dikenal luas dengan aksi heroiknya melawan kolonial Belanda. Ia beserta keluarga sempat menjadi buron pihak Belanda setelah berhasil menghancurkan istana di Bakkara tahun 1883.
Cerita heroik Sisingamangaraja XII berakhir pada tahun 1907. Tepat pada 17 Juni, Sisingamnagaraja XII menghembuskan napas terakhirnya setelah ditembak oleh musuh. Ia meninggalkan sebuah istana yang dikenal dengan nama Istana Sisingamangaraja.
Mengenang jasa Sisingamangaraja XII beserta rakyat Batak terhadap tanah air, tak sedikit orang berkunjung ke istana yang terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara tersebut. Meski harus menempuh perjalanan selama 6 jam dari ibu Kota Sumatra Utara, para wisatawan tak akan kecewa menilik peninggalan Sisingamangaraja XII ini.
Menurut keterangan salah satu (cicit) keturunan dari Sisingamangaraja yang tinggal dilokasi Situs Bersejarah tersebut kepada awak media, bahwa Situs Bersejarah ini masih minim perhatian Pemerintah khususnya Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan. Faktanya, hingga saat ini peran serta Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan dinilai sangat minim dalam perawatan dan pelestarian Situs Bersejarah tersebut.
“ Dulu ada Pegawai yang dihonorkan oleh Pemkab Humbahas yang mengurusi dan membersihkan Situs Bersejarah ini. Tapi sudah lebih satu tahun tidak berjalan lagi perawatan dan pembersihan rutin. Alasan dari Pemerintah karena anggaran.” jelas Sinambela salah satu cicit Sisingamangaraja yang rutin memelihara situs bersejarah tersebut. Jumat (08/06/2023).
Karena berukuran sangat luas, kita dapat menemukan 3 rumah di dalam Istana. Rumah tersebut diberi nama Rumah Bolo, Sopo Parsaktian dan Sopo Bolon. Selain rumah-rumah tersebut, kita juga dapat menemukan makam Raja Sisingamangaraja X dan Raja Sisingamangaraja XI di dalam Istana.
Sinambela juga sangat menyesalkan hal tersebut, bahwa Pemerintah juga bertanggung jawab atas pelestarian dan merawat Situs-situs Bersejarah Peninggalan Pahlawan Nasional Indonesia.
“ Janganlah jika mau ada kunjungan Pejabat, baru ada dikirim orang untuk melaksanakan kegiatan pembersihan dan pembabatan.” kata Sinambela kepada awak media.
Sinambela menjelaskan bahwa pengunjung Situs Bersejarah Istana Sisingamangaraja bukan hanya pengunjung masyarakat dan pejabat Indonesia bahkan sering juga dari luar Negeri. “ Bukan karena saya keturunan dari Dinasti Oppung Sisingamangaraja, namun melestarikan dan merawat Situs Bersejarah ini sudah merupakan Penghormatan bagi Pahlawan yang berjuang merelakan nyawanya bagi Bangsa ini, tanggung jawab Pemerintah dan juga tanggung jawab kita bersama.” Tutup Sinambela.
Sinambela berharap kepada Pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan untuk lebih memperhatikan Situs Bersejarah ini.
(TONNY.S)