Para petinggi Kill covid usai dari restaurant daun Kelapa disamping kilinik Suasana Sehat milik Yayasan Adharta.
Jakarta, Juni , Liputan Nusantara(LN),Seorang sahabat kata Adharta Ongkosaputra, Ketum Kill Covid mengawali tulisannya di WAG, saya Baru sembuh dari terpapar Covid-19 Setelah sebulan dirawat Long Covid-19 juga merupakan tahanan yang perlu kita tangani Masalah genetik dan kehidupan masih menjadi bagian dari POW(Prisoner Of War) yang artinya, Tahanan Perang.sebutan bagi tentara yang dipenjara oleh musuh pada masa yang lalu. Tantangan ini yang perlu kita hadapi dan memberikan peluang bagi bangsa kita untuk bangkit lebih cepat dan membangun Juga memiliki kekuatan.
Peluang ini terbuka lebar kepada Pihak Rumah sakit baik swasta maupun Pemerintah Industri Obat obatan Induatri alat Kesehatan.Menurut hemat saya sebagai kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta, perlu memasukkan Kurikulum Pendidikan tentang covid-19, mulai dari tingkat Dasar Menengah maupun Perguruan Tinggi.(khususnya Fakultas Kedokteran).Adharta melanjutkan,Masih adakah tahanan perang atas Korban Covid-19 yang masih di rumah sakit atau yang meninggal.
Menerapkan strategi dan innovasi ditengah pandemi: selalu ada peluang disertiap keadaan
Lalu apakah ini merupakan sebuah Tantangan buat Umat Manusia agar bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 Artinya covid-19 sudah kalah dan manusia masih dalam kondisi Covid-19? Memang pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 16/2023 tentang prokes di masa transisi endemi karena pandemi sudah jauh berkurang
Hal ini juga penulis sudah pubilikasikan di media ini, Peluang terbesar dari kondisi ini adalah kemampuan kita meninggalkan status ini dan memanfaatkan kondisi ini untuk membangun puing puing paska perang termasuk nilai ekonomi Salah satu dalam pemikiran dalam kesempatan ini adalah masalah Stunting yaitu, masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu Panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Anak Indonesia harus siap lahir batin. Sering kali kita berpikir bahwa masalah Stunting sambung Adharta adalah masalah keluarga itu sendiri. artinya masalah itu timbul kalau sudah ada anaknya yang mengalami sunting tersebut.
Menurut pendapat saya ujar Adharta bahwa siapun dia Begitu menginjak dewasa bertanggung jawab masalah ini, Seorang wanita misalnya kata Adharta,harus siap lahir batin sebelum menikah Seorang pria juga harus memiliki kesehatan prima Dengan demikian kita akan menghasilkan manusia manusia Indonesia Yang Unggul Dalam rencana menghadapi Indonesia Emas 2045 Peran Organisasi Masa dalam bidang kesehatan seperti Killcovid-19 akan mengambil peran penting Bersama Yayasan Tanoto (Tanoto Foundation) dan Yayasan Adharta (Adharta Foundation) Sedang mempersiapkan Skema terbaik untuk mengadakan Kampanye untuk menghadapi Stunting. Saya mengajak Anda semua kata Adharta, Mari kita bersama Killcovid-19 Membangun Bangsa dan Negara dengan cita cita luhur.Tentang Indonesia Emas 2045 .
Diwujudkan oleh generasi muda.Indonesia akan mengalami usia Emas kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan bidang Pembangunan dan Kebudayaan ( Menko PMK) Muhajir Efendi pada tahun 2045. Pada saat itu Indonesia genap berusia 100 tahun. Muhajir mengatakan, generasi yang mewujudkan Indonesia Emas,adalah generasi muda khususnya yang saat ini tengah menempuh Pendidikan di Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu lanjut Adharta Ketum Kill Covid ini, Sedang mempersiapkan Skema terbaik untuk mengadakan Kampanye untuk menghadapi Stunting Saya mengajak Anda semua Mari kita bersama Killcovid-19 Membangun Bangsa dan Negara dengan cita cita luhur dengan Slogan “:Satu hati Satu Jiwa Satu Tujuan Indonesia Sehat”tutup nya(Ring-o)