DR (C) Iramdan (Berdiri pegang mig) sedang memberikan pelatihan dihadapn audiens.
Oleh : DR (C) Iramdan Dosen Unindra & Wakil Sekjen bidang Pendidikan Lemhanas RI. ,dipublikasikan oleh Drs.M.Siringoringo, M.Pd Kabiro Liputan Nusantar DKI Jakarta.
Jakarta, Juli, Liputan Nusantara (LN) ,Deep Learning adalah metode kecerdasan buatan,Artifisial Inteligens (AI) yang mengajarkan computer untuk memproses data dengan cara yang terinspirasi oleh otak manusia, Tanggal 11,12 Juli 2025″.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memperkenalkan pendekatan pembelajaran baru yang disebut Deep Learning. Ia menegaskan bahwa Deep Learning bukan sekadar tren teknologi, melainkan pendekatan pendidikan yang bisa membawa transformasi signifikan dalam dunia pembelajaran, terutama dalam hal membentuk pengalaman belajar yang lebih bermakna dan berkesan bagi siswa.

Namun, perlu digarisbawahi kata Abdul Mu’tibahwa istilah Deep Learning dalam konteks pendidikan yang digunakan Mendikdasmen berbeda dari istilah serupa dalam dunia teknologi kecerdasan buatan. (Artifisial Inteligen (Detikjatim )
Sebagaimana penulis jelaskan pada Liputan Nusantara edisi Marert 25, dibawah judul “Pandangan Gereja Katolik tentang Artificial Intelligence (AI).
Iramdan beserta Dewan guru foto bersama.
Menurut H.A.Simon menyebutkan AI merupakan semua tempat penelitian, instruksi, dan aplikasi yang berkaitan dengan pemrograman komputer. Tujuannya untuk melakukan suatu hal yang dianggap cerdas oleh manusia. Menurut Kristianto mendefinisikan sebagai salah satu bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang dibuat secara khusus untuk perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam suatu sistem kecerdasan di perangkat komputer.sementara pendapat Rich & Knight Mereka berpendapat kecerdasan buatan merupakan sebuah studi tentang cara komputer dapat melakukan hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik oleh manusia. (dikutip dari tiro.id)Seorang sahabat lama DR (C) Iramdan M.Pd, menjadi p-embicara pada PELATIHAN DEEP LEARNING UNTUK GURU SDN 01,03 BUNGUR SENEN JAKARTA PUSAT,Tanggal 11,12 Juli 2025yang baru lalu.
Nunga terkirim be katua, panaek ma ate ? mlt
Menurut Ramdan (panggilan akrabnya) ada beberapa tujuan pelatihan :
- Memperkenalkan konsep deep learning dalam konteks pendidikan dasar
- Meningkatkan kapasitas guru dalam merancang pembelajaran yang mindful (kesadaran), meaningful ( bermakna) , dan joyful (Menyenakan )
- Mendorong penerapan Kurikulum Merdeka secara lebih kontekstual dan transformative
DR (C) Irramdan dosen tetap UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA & Wakil Sekjen bidang Pendidikan Lemhanas RI. aktif dan dipercaya selalu diminta Kementerian Lembaga Negara dan BUMN untuk menjadi nara sumber menunjukkan reputasi akademik dan profesional yang sangat kuat.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memperkenalkan pendekatan pembelajaran baru yang disebut Deep Learning. Ia menegaskan bahwa Deep Learning bukan sekadar tren teknologi, melainkan pendekatan pendidikan yang bisa membawa transformasi signifikan dalam dunia pembelajaran, terutama dalam hal membentuk pengalaman belajar yang lebih bermakna dan berkesan bagi siswa.(dilansir dari Detikjatim)
Mendikdasmen menambahkan keberhasilan pendekatan Deep Learning dalam sistem pendidikan sangat bergantung pada tiga elemen kunci: Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning. Ketiga pilar ini saling melengkapi dalam menciptakan pembelajaran yang mendalam dan menyenangkan.
Dalam pelatihan tersebut DR (C) Iramdan menyampaikan Materi yang
Berdampak
- Deep learning dan pembelajaran berbasis nilai
- Penguatan growth mindset dan refleksi kritis
- Integrasi nilai Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam pembelajaran.
Dampak Sosial dan Akademik
- Mendorong guru menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing
- Menumbuhkan generasi muda yang berpikir kritis, berkarakter, dan cinta tanah air
- Menyebarluaskan praktik baik pendidikan yang relevan dan transformative
Ketiga pendekatan ini jika dipadukan, diharapkan tidak hanya menciptakan proses belajar yang menyenangkan, tetapi juga menumbuhkan motivasi intrinsik agar siswa menjadi pembelajar seumur hidup.ujar mendiknasmen.(Ring-o)