Menu

Mode Gelap
Pimpin Astekpam, Kalapas Jember Ingatkan Pentingnya Jaga Integritas Terkait Penemuan Kain Kafan dan Tulang di Lokasi Proyek, Kapolresta Tangerang Cek TKP, Pastikan Bukan Tindak Pidana Ketua LSM Geram Kota Tangerang Memenuhi Undangan Dari lnspektorat Terkait Kinerja Satpol PP Kota Tangerang Yang Amburadul Warung Depan Kecamatan Tanggunggungung  Menganggu  Pemandangan Lalu lintas,Dinas Terkait Perlu turun Tangan Perkuat Keimanan WBP, Lapas Jember Bagikan Pakaian Ibadah Oknum Mengaku Wartawan Diduga Pembeking Obat-obatan Ilegal di Mauk Teror Jurnalis, Masa Polri Kalah Sama Pebisnis Haram

Jakarta

“Pagi ini berbagi tentang kecerdasan AI  bersama guru2 di Sleman di Dinas Pendidikan Sleman

badge-check


					“Pagi ini berbagi tentang kecerdasan AI  bersama guru2 di Sleman di Dinas Pendidikan Sleman Perbesar

Jakarta, September, Liputan Nusantara (LN)Kecerdasan AI ( Artifisial Inteligens) atau biasa disebut Kecerdasan buatan , adalah teknologi yang memiliki kemampuan pemecahan masalah layaknya manusia. Dalam praktiknya, AI akan menyimulasikan kecerdasan manusia—teknologi ini dapat mengenali gambar, menulis puisi, dan membuat prediksi berbasis data.

Organisasi modern mengumpulkan data dalam jumlah besar dari beragam sumber, seperti sensor pintar, konten buatan manusia, alat pemantauan, dan log sistem. Teknologi kecerdasan buatan menganalisis data dan menggunakannya untuk membantu operasi bisnis secara efektif. Misalnya, teknologi AI dapat merespons percakapan manusia dalam dukungan pelanggan, membuat gambar dan teks orisinal untuk pemasaran, serta membuat saran cerdas untuk analitik. Pada akhirnya, kecerdasan buatan adalah tentang membuat perangkat lunak menjadi lebih pintar untuk interaksi pengguna yang dikustom dan pemecahan masalah yang kompleks.

Menteri LH Dorong Tata Kelola Sampah Berkelanjutan di TPA Basirih, Kalimantan Selatan

Aplikasi dan teknologi AI telah meningkat secara eksponensial dalam beberapa tahun terakhir. Di bawah ini adalah beberapa contoh teknologi AI umum yang mungkin Anda temui.

 

Sejarah Arivisial Inteligens ( AI)

Pemkab Kudus Segera Buka Kembali TPA Tanjungrejo: Solusi untuk Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik

Dalam makalahnya pada tahun 1950, “Computing Machinery and Intelligence,” Alan Turing mempertimbangkan apakah mesin dapat berpikir. Dalam makalah ini, Turing pertama kali menciptakan istilah kecerdasan buatan dan menyajikannya sebagai konsep teoretis dan filosofis.  Namun, AI, seperti yang kita kenal sekarang, adalah hasil dari upaya kolektif banyak ilmuwan dan rekayasawan selama beberapa dekade.

Belajar bersama tentang Artificial Inteligens (AI) di SMA Pangudi Luhur Surakarta,peserta dari berbagai sekolah Katolik di Solo Raya

Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengusulkan model neuron buatan yang meletakkan dasar untuk jaringan neural, teknologi inti dalam AI.

 

Segera setelah itu, pada tahun 1950, Alan Turing menerbitkan “Computing Machinery and Intelligence,” memperkenalkan konsep Tes Turing untuk menilai kecerdasan mesin.

Hal ini mendorong mahasiswa pascasarjana Marvin Minsky dan Dean Edmonds, membangun mesin jaring neural pertama yang dikenal sebagai SNARC, Frank Rosenblatt mengembangkan Perceptron yang merupakan salah satu model paling awal dari jaringan neural, dan Joseph Weizenbaum menciptakan ELIZA, salah satu chatbot pertama untuk mensimulasikan psikoterapis Rogerian antara tahun 1951 dan 1969.

Pada tahun 1980-an, ada minat baru dan dana pemerintah untuk penelitian AI terutama dalam penerjemahan dan transkripsi. Selama waktu ini, sistem ahli, seperti MYCIN, menjadi populer karena sistem menyimulasikan proses pengambilan keputusan manusia dalam domain tertentu, seperti kedokteran. Dengan kebangkitan jaringan neural pada tahun 1980-an, David Rumelhart dan John Hopfield menerbitkan makalah tentang teknik deep learning yang menunjukkan bahwa komputer dapat belajar dari pengalaman

Dari tahun 1987-1997, karena faktor sosial ekonomi lainnya dan ledakan dot-com, musim dingin AI kedua muncul. Penelitian AI menjadi lebih terfragmentasi, dengan tim yang memecahkan masalah khusus domain di berbagai kasus penggunaan.

 

Mulai dari tahun 1997 hingga sekitar tahun 2006, kami melihat pencapaian yang signifikan dalam AI, termasuk perangkat lunak catur Deep Blue milik IBM yang mengalahkan juara catur dunia, Garry Kasparov. Selain itu, Judea Pearl menerbitkan sebuah buku yang menyertakan teori probabilitas dan keputusan dalam penelitian AI dan Geoffrey Hinton serta yang lainnya mempopulerkan deep learning, yang mengarah pada kebangkitan jaringan neural. Namun, kepentingan komersial tetap terbatas.

Dari tahun 2007 hingga 2018, kemajuan dalam komputasi cloud membuat daya komputasi dan infrastruktur AI lebih mudah diakses. Hal ini menyebabkan peningkatan adopsi, inovasi, dan kemajuan dalam machine learning. Kemajuan ini meliputi arsitektur jaringan neural konvolusi (CNN) yang disebut AlexNet, dikembangkan oleh Alex Krizhevsky, Ilya Sutskever, dan Geoffrey Hinton, yang memenangkan kompetisi ImageNet, menunjukkan kekuatan deep learning dalam pengenalan gambar dan AlphaZero Google yang menguasai permainan catur, shogi, dan Go tanpa data manusia, dengan mengandalkan permainan sendiri.

Pada tahun 2022, chatbot yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pemrosesan bahasa alami (NLP) untuk melakukan percakapan mirip manusia dan menyelesaikan tugas, seperti ChatGPT OpenAI, menjadi terkenal karena kemampuannya berkomunikasi, yang memperbarui minat dan pengembangan dalam AI.

 

AI di masa depan

Teknologi kecerdasan buatan saat ini semuanya berfungsi dalam satu set parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, model AI yang dilatih dalam pengenalan dan pembuatan gambar tidak dapat membangun situs web.

Artificial General Intelligence (AGI) adalah bidang penelitian AI teoretis yang mencoba membuat perangkat lunak dengan kecerdasan mirip manusia dan kemampuan untuk belajar sendiri. Tujuannya adalah agar perangkat lunak dapat melakukan tugas-tugas yang belum tentu dilatih atau dikembangkan.

AGI adalah upaya teoritis untuk mengembangkan sistem AI dengan kontrol diri otonom, pemahaman diri yang wajar, dan kemampuan untuk mempelajari keterampilan baru. Ini dapat memecahkan masalah yang kompleks dalam pengaturan dan konteks yang tidak diajarkan pada saat pembuatannya. AGI dengan kemampuan manusia tetap menjadi konsep teoretis dan tujuan penelitian. Ini adalah salah satu kemungkinan masa depan AI.

 

Bagaimana cara kerja kecerdasan buatan?

 

Sistem kecerdasan buatan menggunakan berbagai teknologi untuk berfungsi. Spesifiknya berbeda-beda, tetapi prinsip intinya tetap sama: mereka mengubah semua tipe data, seperti teks, gambar, video, dan audio, menjadi representasi numerik dan secara matematis mengidentifikasi pola dan hubungan di antara tipe data tersebut. Oleh karena itu, teknologi kecerdasan buatan memerlukan pelatihan – teknologi tersebut dihadapkan pada set data yang ada dalam jumlah besar untuk “belajar” — serupa dengan manusia yang belajar dari arsip pengetahuan yang ada.

 

AI DI MATA PARA SISWA SMA

 

Kini AI mengalami perkembangan yang luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan perkembangan AI yang luar biasa ini menarik perhatian Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Al Buyra Basnur, untuk membuat buku tentang AI dari sudut pandang siswa SMA. Dubes tersebut menghubungi rekan sejawat Profesor Asep Saepudin untuk menawarkan kepada beberapa sekolah menengah di Indonesia dan Ethiopia.  Untuk itulah Profesor Asep Saepudin menawarkan idenya kepada pelajar sekolah-sekolah yang ada di Ethiopia dan Indonesia untuk membuat tulisan tentang AI. Untuk memotivasi para pelajar tersebut pak Dubes mengatakan akan memberikan sertifikat dan honor untuk setiap tulisan tentang AI yang dimuat.

Banyak pelajar di beberapa sekolah menolak tawaran ini, namun akhirnya ada beberapa sekolah yang menerima diantaranya SMAIT Bina Bangsa Sejahtera, SMA Islam Al Azhar 24 Cigombong, SMKN 1 Kersana dan Saint Daniel Comboni Catholic Secondary School (Ethiopia).

 

Kepala sekolah SMAIT BBS saat itu, Edy Sukmara M.Si meminta wakasek kurikulum, Tito Adi Dewanto S.TP untuk menindak lanjutinya. Setalah diumumkan info tersebut seraya di berikan beberapa motivasi bahwa tulisan ini penting untuk para siswa sebagai fortofolio untuk dilampirkan saat SNBP nanti juga akan mendapatkan reward berupa sertifikat dan honor.

Akhirnya terdapat 7 orang siswa SMAIT BBS yang mau berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pihak sekolah  sebelumnya sudah melakukan pertemuan kepada pihak terkait untuk menentukan tahapan penulisan AI tersebut.  Adapun tahapan itu antara lain  :

  1. Wakasek memberikan pengarahan kepada siswa terpilih untuk diberikan penjelasan mengenai info tersebut, siswa SMAIT BBS yang terpilih tersebut yaitu :
  2. Meminta kepada guru bahasa Indonesia yaitu Rita Wulan Sari S.Pd untuk memberikan pemaparan tentang bagaimana cara penulisan suatu artikel
  3. Para siswa diminta membuat tulisan terlebih dahulu dalam bahasa Indonesia untuk selanjutnya di terjemahkan dalam bahasa inggris. Ada beberapa siswa yang mencoba menulis langsung dalam bahasa Inggris. Para siswa di beri waktu 3 minggu untuk menyusun tulisannya.

 

  1. Tahap berikutnya adalah pengeditan yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris yaitu Elfira S.Pd untuk mengecek tulisan berbahasa inggris para siswa tersebut

 

  1. Untuk pengecekan keaslian tulisan menggunakan aplikasi cek plagiatrisme di internet. Dan Alhamdulillah semua tulisan merupakan tulisan asli dengan tingkat keaslian diatas 80%.

 

  1. Tulisan para siswa SMAIT BBS tentang AI dan judulnya adalah sebagai berikut :

Shofiyya Maulida ’’Co-existing with Artificial Intelligence’’

Salwa Afifah ‘’Critical Thinking in Facing Global Warning through AI Technology’’

Asha Zahra ‘’The Influence of AI in the World of Human Creativity in Various Arts and Creative Fields’’

hofiyyah Mukhayadi ‘’AI and Critical Thinking in the Lives of Adolescent Students’’

Nashwa Azalia Zahira ‘’AI and Its impact’’

Wida Zalfa Huwaida ‘’AI is Only a Help not a Substitute’’

Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan telah membawa transformasi besar dalam pengalaman belajar siswa. Dengan akses terhadap sumber daya belajar yang luas, pembelajaran interaktif dan personalisasi, kolaborasi yang ditingkatkan, pembelajaran berbasis game, dan pemanfaatan realitas virtual dan augmented, teknologi telah membuka pintu untuk pendidikan yang lebih efektif dan menarik. Bagaimanapun, sementara teknologi dapat menjadi alat yang kuat, penting untuk diingat bahwa keberhasilan pendidikan masih tergantung pada keterlibatan guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar. Dengan sinergi antara teknologi dan manusia, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang menginspirasi dan memberdayakan generasi mendatang.(Ring-o)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

 ” Lomba MTQ ke XXVII se Kota Bekasi, Selasa 23 September 2025 di  Halaman Mesjid  Al  Jauhari Yasfi  Jl.Raya Kampung Sawah Bekasi”

24 September 2025 - 03:40 WIB

 “Apa Arti dan makna Relikwi dan bagaimana sejarahnya” ?

22 September 2025 - 23:50 WIB

Siapakah Ki Ageng Suryomentaram itu ?

18 September 2025 - 07:22 WIB

” International Classification of Diseases (ICD)”

17 September 2025 - 03:35 WIB

Persahabatan di Atas Segalanya

15 September 2025 - 13:44 WIB

Trending di Jakarta