Awareness: Kampanye pengelolaan limbah (CSR/Kementerian/Lembaga)
Jakarta, Februari, Liputan Nusantara (LN). Minyak jelantah adalah minyak bekas pakai yang sering kali ditemukan di dapur rumah tangga dan industri makanan. Minyak jelantah adalah minyak yang sebelumnya pernah digunakan untuk menggoreng makanan. Setelah beberapa kali pemakaian, minyak ini mengalami perubahan warna, bau, dan rasa. Perubahan ini disebabkan oleh proses oksidasi dan kontaminasi partikel makanan yang digoreng.
Begini Cara Mengubah Minyak Jelantah Jadi Rupiah
Romo Martin Harun dalam WAG Laudato Si Indonesia, mengatakan , karya para ilmuwan di Siprus yang mengajak anak-anak untuk membantu mendaur ulang minyak jelantah menjadi bahan bakar nabati menjadi sebuah inisiatif yang telah mendapat pujian internasiona. Lebih lanjut Martin Harun menjelaskan Inisiatif “Tiganokinisi”, atau penggorengan, mengunjungi sekolah-sekolah dengan karavan, melakukan eksperimen ilmiah dan mendorong anak-anak untuk membawa minyak jelantah dari rumah mereka yang kemudian dikumpulkan, disaring, dan dijual untuk dijadikan biodiesel.
Succses story,PSE Bantargebang Kedoya(FGD-Kementerian/Lembaga)
Minyak Bekas Bandung (@minyakbekasbandung)
PIC melakukan setoran minyak dan ditimbang
Tujuannya kata Martin, adalah agar Siprus dapat melakukan perannya dalam mengatasi masalah global yang besar, yaitu jutaan liter minyak jelantah yang dibuang setiap tahunnya, yang sering menyumbat saluran air, memicu kebakaran di tempat pembuangan sampah atau mencemari sumber air bawah tanah.
Proses pemanasan berulang pada suhu tinggi mengakibatkan degradasi kualitas minyak, mengubahnya menjadi cairan kental dengan warna lebih gelap dan aroma yang tidak sedap.
Dilansir dari ( https://solarindustri.com), Minyak jelantah mengandung berbagai senyawa kimia yang terbentuk selama proses penggorengan, antara lain :
- Asam Lemak Trans
Terbentuk akibat pemanasan berulang pada suhu tinggi, asam lemak trans berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung.
- Akrilamida
Senyawa karsinogenik yang terbentuk selama proses penggorengan pada suhu tinggi, terutama pada makanan bertepung.
- Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (PAH)
Senyawa karsinogenik yang terbentuk dari partikel makanan yang terbakar.
- Radikal Bebas.
Masih menurut ( https://solarindustri.com), Bahaya Minyak Jelantah
Penggunaan minyak jelantah secara berulang dapat menimbulkan berbagai bahaya kesehatan antara lain :
- Penyakit Jantung
Minyak jelantah mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), meningkatkan risiko penyakit jantung.
- Kanker
Proses penggorengan berulang dapat menghasilkan senyawa karsinogenik seperti akrilamida dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang dapat meningkatkan risiko kanker.
- Gangguan Pencernaan
Minyak jelantah yang tercemar oleh partikel makanan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare dan mual.
- Kerusakan Sel dan Radikal Bebas
Minyak jelantah mengandung radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan mempercepat proses penuaan.
Adapun Manfaat Minyak Jelantah meliputi :
- Pembuatan Sabun
Minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sabun cuci piring atau sabun mandi
- Pembuatan Lilin
Minyak jelantah bisa diolah menjadi lilin yang ramah lingkungan.
- Bahan Baku Biodiesel
Minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel, bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan solar.
- Pelumas dan Bahan Pembersih
Minyak jelantah juga bisa dimanfaatkan sebagai pelumas untuk peralatan mekanik atau sebagai bahan pembersih untuk alat-alat rumah tangga.
Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan, terutama air tanah dan saluran air. Limbah minyak jelantah dapat menyumbat saluran air dan merusak ekosistem perairan.
Selain itu, minyak yang terbuang ke tanah bisa merusak kesuburan tanah dan mengganggu kehidupan mikroorganisme tanah.
Terkait dengan Minyak Jelantah (mijel) tersebut diatas, Dalam Paparaannya, Dr. Abel Gandhy, dosen Universitas Pakuan Bogor dalam Webinar yang diadakan tim Komisi PSE KAJ bersama Olah Kebaikan dalam rangka:Hari Peduli Sampah Nasional 2024,Rabu 21 sebagaimana saya beritakan di media ini edisi Feb,’24 Februari dibawah judul Hari “Peduli Sampan Nasional 2024”, mengulas tentang manfaat minyak Jelantah (mijel.
Dr. Abel Gandhy mengulas tentang manfaat minyak Jelantah(mijel).
Beberapa cara memanfaatkan minyak jelantah menurut nya :
- Diolah menjadi Sabun.
2 Diolah menjadi Lilin
- Diolah menjadi Biodiesel.
Menurutnya, Dampak pemakain minyak jelantah (mijel) adalah
Pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.
Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan,. (sumber wikipedia)
Ada dua hal penting yang perlu dicermati ujar Abel Gandhy, yaitu
- Minyak Jelantah dapat direcycling dengan campuran bahan kimia, sehingga minyak
yang kotor, menjadi bening.
- Jangan sembarangan menjual minyak jelantah kepada orang yang tidak bertanggung
jawab ( dengan harga yg tinggi)
Paroki yg rutin menjalankan gerakan pengumpulan mijel adalah Paroki Curug / St Helena, Paroki Bekasi Utara /St Clara , Paroki Lubang Buaya/ Kalvari, Paroki Kedoya / St Andreas , Paroki Tanjung Priuk/St Fransiskus Xaverius, Paroki Pantai indah kapuk / Regina Caeli, dan Paroki Tebet / St Fransiskus Asisi.
Menurut Immamuel Alfonsus Manurung, M.Sc sebagaI Community Advisor Engagement Olah Kebaikan Bersama sebagai (nara sumber lainnya dalam Webinar tersebut , mengulas :Olah Kebaikan Bersama (OKB) dan pengelolaan minyak jelantah (for biofuel) untuk keberlanjutan dan masa depan yang lebih baik.
Misi Olah Kebaikan Bersama ini ,
- Masyarakat Umum: Kampanye Digital Mijel. Program kampanye untuk membangun awareness dan edukasi masyarakat umum terkait penggunaan dan pengelolaan minyak jelantah di sektor rumah tangga.
- Green Comunity : Membentuk komunitas yang saling terkait, yang memberikan added value di kedua pihak (resto, lembaga, dan masyarakat) atas tanggung jawabnya lingkungan dan
Terhadap energi peran dan kelestarian terbarukan.
komersil dan memastikan penyaluran minyak UMKM yang bertanggung jawab (diolah menjadi Bio-Diesel) dan berkelanjutan untuk kelestarian lingkungan.
Berlimpahnya Minyak Jelantah di Indonesia lanjut Alafonsus,misalnya HORECA + Sekolah perkotaan 157 juta Liter, Rumah tangga 3 milyar Liter (Sumber : Studi ICCT 2019, Katadata Insight Center 2019)
Dampak Negatif sambungnya lagi, Pencemaran air, 1Liter mijel mencemari 500 ribu Liter permukaan air bersih. Sedangkan minyak curah 2,43 juta KL (data Gimni).
Kesehatan masyarakat pengunaan berulang dimasyarakat.
Sedangkan Potensi Minyak Jelantah kata dia, mengurangi polusi air dan dampak kesehatan , memenuhi 32 % kebutuhan biodiesel nasional dan mengurangi 91,7% emisi CO2 dibanding Solar.
Mengenai Peran Serta Kerjasama(OKB) menurut Antonius adalah :
- Memberikan sosialisasi edukasi
- Melakukan penjemputan minyak jelantah di setiap Gereja (1x / bulan)
- Menimbang minyak jelantah yang terkumpul (kg) dan memberikan kompensasi kepada pihak Gereja
Sedangkan Mengenai Peran Serta Kerjasama(Paroki) lanjut Antonius adalah :
- Menggerakkan Jemaat dalam gerakan “JELANTAH JADI BERKAH”
- Menyediakan space penampungan minyak jelantah (drum,jerigen)
- Menerima atau menyiapkan alur penyetoran jelantah Jamaah
Mari bersama kami Mengolah Kebaikan tutup Abel Gandhy.(Ring-o)