Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta Bincang – bincang dengan prof.Dr.Zainal Arifin kaprodi/ dosen Pasca Sarjana Unindra diruang kerjanya didampingi Iramdan M.Pd
Jakarta, September, Liputan Nusantara, salah satu sub judul buku Dasar-dasar Kepedidikan yang diterbitkan oleh prof. Zainal Arifin,direktur penerbit Pustaka Mandiri sekaligus ketua Program Pendidikan ( Prodi) Bahasa Indonesia dan menjadi dosen Pasca Sarjana di Univesitas Indraprasta Jl TB.Simatupang Jakarta adalah, “Konsep Pendidikan seumur Hidup serta Implikasinya”.Saya jadi teringat Ketika saya menempuh kuliah Pasca Sarjana di Universutas Indraprasta ,saat Bapak Rektor prof. Dr.H Sumaryoto memberi kuliah “Statistik dan Ekonomi”,dalam acara perkenalan bertanya kepada saya, nama siapa? M.Siringoringo sudah usia 60 tahun, tapi masih mau kuliah ? sy jawab : “Never OId to Learn”( tiada tua untuk belajar),artinya Belajar itu tidak ada Batasan usia.Dihubungkan degan judul artikel diatas, Konsep Pendidikan seumur Hidup serta implikasinya.Dalam GBHN disebutkan Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.
Iramdan M.Pd, Penulis buku ISBD sekaligus dosen Koordinator mata kuliah ISBD
Karena itu Pendidikan merupakan tanggung jawab Bersama antara keluarga,sekolah dan Masyarakat. Ini berarti bahwa setiap warga negara Indonesia diharapkan agar dapat berkembang sepanjang hidup. Konsep Pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang secara terus menerus dari Bayi sampai meninggal dunia. Sebenarnya ide Pendidikan seumur hidup ini sudah sejak lama, tetapi baru populer sejak terbitnya buku Paul Langrend An Inroduction to life long education yang kemudian diambil alih oleh International Comision on the Development of Education (Unesco).Istilah Pendidikan seumur hidup (Life long Intregrated education), tidak dapat diganti dengan istilah lain, sebab isi dan luasnya tidak sama dengan istilah seperti out of School education dan lain-lain.
Beberapa dasar pemikiran pentingnya pendidikan seumur hidup ditinjau dari beberapa sudut pandang pemikiran antara lain :
- Segi Ideologis, Semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama yaitu hak untuk memperoleh Pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan pendidikan seumur hidup.
- Segi Ekonomi,Cara yang paling efektif untuk keluar dari lingkungan serta kemiskinan yang menyebabkan kebodohan dan kebodohan menyebabkan kemelaratan ialah, melalui Pendidikan.
- Segi Sosiologis, Para orangtua dinegara berkembang sering tidak menyadari pentingnya pendidikan sekolah bagi anak-anaknya sehingga anak-anak mereka putus sekolah.
- Segi Politis, Pada Negara demokrasi hendaknya Masyarakat, menyadari hak milik dan memahami fugsi Pemerintah,DPR/MPR perlu diberikan Pendidikan kewarganegaraan.
- Segi Teknologis, Para Sarjana, Teknolog dan pemimpin dinegara berkembang perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.
- Segi Psikologis dan Pedagogis, Perkembangan Iptek yag begitu pesat mempunyai pengaruh besar terhadap konsep teknik dan metode pendidikan yang menyebabkan semakin luas dan kompleksnya ilmu pengetahuan.
Implikasi Pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan: Menurut Ananda W P.Guru ge mengemukakan ada beberapa Kategori Implikasi Pendidikan seumur hidup yaitu
- Pendidikan baca tulis fungsional. Hal imi penting bagi program pndidikan seumur hidup karena, relevansinya dengan kondisi yang ada dinegara berkembang,karena masih banyak penduduknya yang buta huruf.
- Pendidikan vokasional, Apakah Pendidikan vokasional sebgai program pendidikan diluar sekolah atau sebagai program Pendidikan formal dan non formal.
- Pendidikan profesional.Apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh berlaku juga bagi para profesional, bahkan bagi merka itu, besar tantangannya
- Pendidikan kearah perubahan dan Pembangunan Pendidikan bagi anggota Masyarakat dan bagi berbagai golongan usia agar mengikuti perubahan social yang merupakan konsekwensi penting pada asas pendidikan seumur hidup
Untuk itu Buku ini Layak dan perlu dimiliki karena Pendidikan itu tidak ada batas usia alias seumur hidup.Hubungi penerbit Pustaka Mandiri Kompleks Puri Kartika AB 19 Tajur, Ciledug, Kota Tangerang. Prof,Dr,Zainal Arifin telah menulis buku lebih dari 50 judul buku termasuk buku “Dasar-dasar Kepedidikan”Ilmu Sosial Budaya dasar(ISBD) karya , Iramdan M.Pd
Dr.Restoe Dra,M.Pd(kiri) Prof.Dr. Zainal Arifin (Pakai jas)dan Iramdan M.Pd ( Kanan)
Disisis lain Buku karya Iramdan M.Pd dan kawan-kawannya Dosen di Unindra ini menawarkan kepada para pembaca, khususnya para mahasiswa, suatu pemahaman dan kesadaran bahwa realisasi diri manusia dalam kehidupan pribadi dan bersama dalam Masyarakat dan alam fisik termasuk nilai moral,teklogi,lingkungan pluralitas, merupakan bagian dari keseluruhan praktek social budaya manusia.Rambu-rambu mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar(ISBD) yang ditawarkan Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kemendikbud kata Iramdan yang menjadi kordintor mata kuliah ISBD pada semester genap sekaligus dosen Koordinator mata kuliah Sejarah Pendidikan dan PGRI yang sering dipublikasikan di Media Liputan Nusantara(LN) ini, oleh Ringo Kabiro LN DKI Jakarta,(terakhir diberitakan edisi 29 Agustus 2023) sambung Iramdan selalu menyertakan manusia sebagai benag mersh yang menyatukan setap setiap polok bahasanBagi kami lanjut Iamdan dengan memperhatikan tujuan mata kuliah ini seperti yang digariakna oleh Dikti,judul yang paling tepat adalah Ilmu Sosial Budaya Dasar(ISBD) , maka setelah buku ini saya baca-baca , layak dan wajib dimiliki oleh para mahasiswa,dngan menghubungi penerbit Pustaka Mandiri Kompleks Puri Kartika AB 19 Tajur, Ciledug, Kota Tangerang(Ring-o).