Agenda “Sembako Tukar Sampah” di Alun-alun Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (4/2/2025).(DOK: Kemendagri)
Jakarta, Februari, Liputan Nusantara (LN).Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2025 bertema : “Kolaborasi Untuk Indonesia Bersih’. Fokus dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan kontribusi nyata, aksi secara langsung dan berkelanjutan. dilaksanakan sepanjang bulan Pebruari yang puncaknya pada tanggal 21 Pebruari 2025.
Ilustrasi suasana tempat pengelolaan sampah./Bisnis – Puspa Larasati
Sekretaris Utama KLH Rosa Vivien Ratnawaty SH,MSD
Ketua Umum (Ketum) Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih Pada kegiatan itu, Tri Tito Karnavian berinteraksi langsung dengan masyarakat, termasuk anak-anak sekolah dasar (SD). Anak-anak SD berpendapat bahwa sampah harus dibuang dan dibersihkan. Salah satu siswa bahkan menyebut jika di rumahnya ada dua tempat sampah yang diletakkan di dapur dan ruang tamu.mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Kampanye di sekolah dasar berkolaborasi bersama Komik Indonesia ASTAWIRA yang mengusung edukasi lingkungan
hidup untuk meningkakan minat generasi muda terhadap gerakan gaya hidup sadar sampah menggunakan media
komik yang menyenangkan.
Ajakan tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dan Aksi Seruni untuk Bersih Negeri bertajuk “Sembako Tukar Sampah” di Alun-alun Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (4/2/2025).
Penasehat DWP Kemenag Helmi Halimatul Udhmah (dua dari kiri) saat meenghadi Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 di Tangerang, Banten
Dilansir dari kompas.com , Pada kegiatan itu, Tri berinteraksi langsung dengan masyarakat, termasuk anak-anak sekolah dasar (SD). Anak-anak SD berpendapat bahwa sampah harus dibuang dan dibersihkan. Salah satu siswa bahkan menyebut jika di rumahnya ada dua tempat sampah yang diletakkan di dapur dan ruang tamu. Dalam siaran Persnya Tri Tito Karnavian mengatakan agar masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dia berinteraksi langsung dengan masyarakat, termasuk anak-anak sekolah dasar (SD).
Relevansi Pendidikan Tinggi Indonesia sambung Tri, juga menguji pemahaman para siswa terkait berbagai macam bentuk sampah, dari sampah makanan, botol, hingga sampah yang bisa didaur ulang.
Para siswa itu pun bisa membedakan jenis-jenis sampah yang ada di sekitar.
Terkait Hari Peduli Sampah Nasional , Penulis telah mengangkat /mempublikasikan di media ini pada edisi Februari 2024, dibawah judul “Hari Peduli Sampan Nasional 2024.” bertema “Memelihara Bumi Rumah Kita Bersama” pada Rabu 21 Februari 2024. Dalam edisi tersebut telah saya jelaskan bahwa ,
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi,(PSE) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) , mengadakan Webinar bertema “Memelihara Bumi Rumah Kita Bersama” pada Rabu 21 Februari 2024. Dalam sambutannya Romo Andrianus Suyadiu,SJ mengatakan,bahwa Ensiklik Paus Fransiskus tentang Lingkungan hidup telah mengeluarkan ensiklik “Laudato Si”sebuah ensiklik Apostolik pertama yang membicarakan tentang bumi sebagai rumah bersama.
Dengan pertobatan Ekologis sebagaimana tertuang dalam ensiklik tersebut Paus Fransiskus,mengajak kita semua berbuat sesuatu untuk bumi. Paus Fransiskus menyebutkan, inti ajaran Katolik adalah menekankan kepedulian terhadap mahluk ciptaan Tuhan. Ia mendesak manusia bertanggung jawab secara moral untuk merawat lingkungan seperti tertulis dalam kitab Kejadian 2 : 15,bahwa kita punya tugas untuk menjaga dan merawat bumi.
Di edisi lain juga (28 November2023) di media ini dibawah judul “berdamai dengan sampah” telah saya jelaskan bahwa, Tradisi membuang sampah di kalangan masyarakat kita memang belum baik. Masyarakat masih sering membuang sampah seenaknya. Tidak hanya masyarakat strata menengah ke bawah saja yang berperilaku membuang sampah seenaknya, akan tetapi juga masyarakat kelas atas. Masih banyak dijumpai orang membuang sampah dari mobil ketika melaju di jalanan. Orang juga membuang sampah seenaknya di tempat-tempat umum. Sedangkan pada edisi lainnya (30 November 2023 )dibawah judul “ Sekolah Dasar sampah”
bahwa Dalam rangka menindaklanjuti Peraturan daerah Provinsi DKI Jakarta No. 3 th.2013 tentang pengelolahan sampah, Peraturan gubernur no.108 th.2019 tentang kebijakan dan strategi daerah Provinsi DKI Jakarta, Peraturan gubernur no.77 th .2020 tentang pengelolahan sampah Lingkup rukun Warga, Intruksi gubernur no.49 th. 2021 tentang penyelesaian isu prioritas daerah th.2021 – 2022 dan Intruksi sekretaris daerah no.88 tahun 2021 tentang dan dalam pengelolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga serta keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup no 656 th.2021 kepala unit Penanganan Sampah Badan Air Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025, Jangan Sekadar Seremonial!
Mengutip Bisnis.com-jakarta, Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 menjadi momen untuk memastikan Indonesia terhindar dari darurat sampah. Sekretaris Utama Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan Jadi peringatan HPSN 2025 tidak dilakukan dengan besar-besaran, dalam arti menghindari kegiatan yang sekadar seremonial. “Tapi kita harus ada kegiatan yang konkret yang memang kita berbicara bagaimana menangani sampah-sampah dari hulu ke hilir,” ujarnya seperti dikutip Antara, Senin (3/2/2025). Tahun ini, peringatan HPSN diwujudkan melalui Asta Aksi Peduli Sampah yang memiliki delapan fokus aksi.
Mengacu data Sistem Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), total timbulan sampah secara nasional, meliputi 262 kabupaten/kota menembus 25,66 juta ton per tahun. Dari volume itu, jumlah sampah terkelola mencapai 62,3% atau sebanyak 15,98 juta ton per tahun. Sisanya, yakni sebesar 9,67 juta ton atau setara 37,7% masih tidak terkelola. Informasi yang sama menyebutkan sampah terbesar berasal dari sisa makanan yang mencapai hampir 39,12%.
Sementara pada urutan kedua komposisi sampah adalah jenis sampah plastik sebesar 12,52%, kayu/ranting 12,02%, kertas/karton 11,32%, selebihnya merupakan sampah kaca, logam, kain, hingga karet. Adapun puncak peringatan HPSN 2025 sendiri dilaksanakan di Leuwigajah, Jawa Barat, yang menjadi lokasi tragedi longsor sampah yang menewaskan 157 orang pada 21 Februari 2005. Kejadian itu menjadi cikal bakal dari lahirnya HPSN yang diperingati setiap 21 Februari. Direktur Pengelolaan Sampah KLH Novrizal Tahar mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh pemerintah daerah bahwa peringatan HPSN 2025 dilakukan lewat aksi nyata yang menyentuh langsung kepada persoalan tutup Direktur Pengelolaan Sampah KLH Novrizal Tahar.(Ring-o)