Kota Tangerang,Liputannusantara.id-Minggu, 19 Januari 2025
Pada Minggu pagi yang penuh kasih karunia, jemaat POUK Maranatha Sitanala berkumpul dalam Ibadah Raya untuk mendengar Firman Tuhan yang dibawakan oleh Bapak Dr. Ferdinan.S.Th. Dalam kebersamaan yang hangat, Firman Tuhan kali ini diambil dari Wahyu 3:16-22, sebuah pesan mendalam mengenai panggilan untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati.
Pesan Utama Firman Tuhan
“Jangan Suam-Suam Kuku, Jangan Bekerja Setengah-Setengah”
Dalam pengantarnya, Dr. Ferdinan mengingatkan bahwa Tuhan tidak menginginkan umat-Nya melayani dengan sikap yang setengah hati. Seperti yang tertulis dalam Wahyu 3:16, “Karena engkau suam-suam kuku dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan menghendaki komitmen penuh, baik dalam pekerjaan pelayanan, kehidupan pribadi, maupun keputusan-keputusan kita sehari-hari.
Bapak Ferdinan menekankan bahwa menjadi suam-suam kuku bukan hanya berarti pasif dalam pelayanan, tetapi juga menggambarkan sikap yang tidak serius dalam iman. “Jangan sampai kita hanya menjadi orang percaya dalam perkataan, tetapi hidup kita tidak mencerminkan iman yang sejati,” jelasnya.
Melayani dengan Sepenuh Hati
Firman ini juga menekankan pentingnya melibatkan hati sepenuhnya dalam melayani Tuhan. Dr. Ferdinan mengingatkan, “Kita sering bekerja untuk Tuhan tetapi tanpa melibatkan Dia dalam rencana kita.” Dalam kegiatan gerejawi, sering kali kita terlalu fokus pada aktivitas dan lupa menyertakan Yesus sebagai pusatnya.
Dr. Ferdinan mengajak jemaat untuk merenungkan, apakah kita benar-benar memberikan yang terbaik untuk Tuhan atau hanya memberikan sisa waktu dan tenaga kita? Pelayanan bukan tentang memenuhi kewajiban semata, tetapi tentang memberikan persembahan terbaik yang mencerminkan cinta kita kepada Tuhan.
Yesus Menunggu Kita
Dalam bagian Firman ini, Dr. Ferdinan menyentuh hati jemaat dengan mengingatkan bahwa Yesus selalu menunggu kita. Dia berdiri di pintu dan mengetuk, seperti tertulis dalam Wahyu 3:20:
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”
Yesus tidak pernah memaksakan diri-Nya masuk ke dalam kehidupan kita. Dia sabar menunggu hingga kita menyadari kebutuhan kita akan Dia. Firman ini mengundang jemaat untuk lebih sering melibatkan Yesus dalam setiap rencana hidup mereka.
Biarkan Yesus Memegang Masa Depan Kita
Menutup renungannya, Dr. Ferdina menegaskan bahwa masa depan ada di tangan Tuhan. Dia berkata, “Kita boleh merencanakan banyak hal, tetapi hanya Yesus yang dapat memberi kita kepastian masa depan yang penuh damai.” Dengan menyerahkan hidup kepada-Nya, kita akan menemukan kekuatan untuk menjalani setiap tantangan dan sukacita dalam hidup.
Kesimpulan
Firman Tuhan yang disampaikan pada Ibadah Raya ini mengingatkan kita untuk tidak melayani Tuhan dengan setengah hati. Tuhan memanggil setiap orang percaya untuk hidup dalam komitmen penuh, melibatkan Yesus dalam setiap aspek kehidupan, dan mempercayakan masa depan sepenuhnya kepada-Nya.
Biarlah pesan ini menjadi refleksi bagi kita semua untuk menjalani kehidupan yang lebih berkenan di hadapan-Nya, melayani dengan sepenuh hati, dan hidup dengan keyakinan penuh bahwa Yesus adalah pusat dari segala yang kita lakukan.
“Tuhan tidak mencari orang yang sempurna, tetapi hati yang sepenuhnya berserah kepada-Nya.”