
Sitanala, Liputannusantara.id-Sabtu 28 Juni 2025 — Suasana duka menyelimuti keluarga besar Jemaat POUK Maranatha Sitanala atas berpulangnya salah satu jemaat yang setia, Bapak Fredy Wonlele. Pada hari Sabtu ini, digelar ibadah penghiburan sebagai bentuk penghormatan terakhir dan penguatan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Ibadah penghiburan ini dipimpin oleh Bapak Pendeta Ruben Hatumena, yang menyampaikan Firman Tuhan yang diambil dari Wahyu 14:13:
“Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan.”
Dalam khotbahnya, Pdt. Ruben menyampaikan bahwa selama hidup di dunia ini, setiap orang pasti akan mengalami pergumulan dan persoalan hidup. Namun kini, Bapak Fredy telah menyelesaikan pertandingan hidupnya dan beristirahat dengan tenang di sisi Tuhan. Ia telah meninggalkan segala lelah dan penderitaan dunia.
“Bapak Fredy telah beristirahat dari segala jerih payahnya. Ia tetap setia melayani Tuhan hingga akhir hayatnya. Sosoknya dikenal aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan dan menjadi teladan bagi jemaat lainnya,” ujar Pdt. Ruben dalam pesannya yang menyentuh hati.
Kepergian Bapak Fredy Wonlele membawa duka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tetapi juga seluruh Jemaat POUK Maranatha Sitanala. Dalam kesedihan, jemaat tetap mengungkapkan rasa syukur atas kehidupan dan kesaksian iman yang telah ditunjukkan oleh almarhum selama hidupnya.
Ibadah penghiburan berlangsung dalam suasana penuh haru namun juga pengharapan, bahwa mereka yang meninggal dalam Tuhan akan menerima kehidupan kekal bersama-Nya.
Selamat jalan Bapak Fredy Wonlele. Jasamu dalam pelayanan akan selalu dikenang, dan imanmu menjadi warisan rohani bagi kami yang masih melanjutkan perjalanan di dunia ini.
(Redaksi)