Aksi Bersih Negeri, Puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2024
Jakarta, Oktober , Liputan Nusantara (LN), Salah satu hal yang patut diperhatikan dari pendidikan digital adalah berpotensi hasilkan sampah elektronik.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya memimpin Aksi Bersih Negeri Serentak bersama seluruh unsur masyarakat di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 8/3/2024. Menteri Siti bersama OASE Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Ibu Liza Erick Thohir, didampingi antara lain oleh Perwakilan PJ Gubernur Jawa Barat, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati.
Dalam kegiatan Aksi Bersih Negeri ini dipastikan bahwa seluruh sampah yang dikumpulkan dapat terolah dengan baik sehingga yang nantinya terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir hanya residu.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Menteri Siti dalam pidatonya menyampaikan bahwa pencapaian target pengelolaan sampah menuju Indonesia Bersih 2025 sekaligus upaya mengatasi persoalan sampah plastik tidak dapat dilakukan secara biasa-biasa saja, perlu revolusi perubahan perilaku semua pihak untuk mengelola sampah dengan tuntas.
Dengan mengambil tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”, rangkaian acara HPSN Tahun 2024, termasuk kegiatan Aksi Bersih Negeri diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mengarustamakan isu penyelesaian polusi plastik, memperkuat posisi Pemerintah Indonesia dalam International Legally Binding Instrument on Plastic Pollution (ILBI) dan kesiapan dalam melaksanakan komitmen Zero Waste Zero Emission 2050. Hal ini sebagai usaha bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia dan manifestasi prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang memaduserasikan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup .
Dalam foto pada 18 Agustus 2014, para pekerja membongkar dan memilah wadah berisi sampah elektronik yang dikumpulkan dari daerah kumuh Nairobi, Kenya, dan dibawa untuk didaur ulang.
Berbicara tentang sampah plastic, saya Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta, telah mempubliKasikannya di media ini pada edisi 27 September ’24 dibawah judul “Sampah plastik di lautan Indonesia, Impor sampah plastik di Indonesia”
Dalam edisi tersebut telah dijelaskan bahwa, Pada awal April 2024, sejumlah aktivis lingkungan di Indonesia melakukan unjuk rasa menuntut penghentian pengiriman sampah plastik ke Indonesia oleh Jepang. “Pengiriman sampah plastik ke negara-negara berkembang seperti Indonesia tidak hanya merupakan tindakan tidak etis, tetapi juga menciptakan dampak serius bagi ekosistem sungai dan kesehatan,” kata Alaika Rahmatullah, koordinator aksi, dalam siaran persnya. Idealnya, negara pengimpor sampah plastik dapat memperoleh keuntungan finansial sekaligus tetap menjaga kelestarian lingkungan apabila mampu mengelola dan memanfaatkan dengan baik sampah plastik kiriman dari negara pengekspor. Namun, kenyataannya, banyak sampah plastik yang dikirim ke Indonesia tidak dapat digunakan, antara lain karena kondisinya yang tidak layak (terkontaminasi, terdegradasi/terurai, dan sebagainya) dan fasilitas pengelolaan yang kurang memadai. Penelitian Ecoton dan Nexuse menemukan bahwa antara 25-50% sampah plastik yang diimpor oleh perusahaan daur ulang plastik dan kertas di Indonesia tidak dikelola dengan baik.
Upaya pemerintah Indonesia menggenjot pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi disambut penolakan di sejumlah daerah
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 tahun 2016, impor dan ekspor limbah diizinkan sepanjang limbah tersebut tidak berbahaya dan tidak beracun (non-limbah B3). Limbah yang dikategorikan sebagai B3 adalah limbah yang mengandung unsur/senyawa yang mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, infeksi, korosif, dan beracun. Namun, meskipun tidak dianggap sebagai berbahaya, impor limbah plastik tetap membutuhkan pengawasan yang ketat karena potensinya untuk terurai menjadi mikroplastik yang dapat mencemari ekosistem dan dapat membahayakan kesehatan.
Disis lain, media ini juga telah meberitakan tentang memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, dimana Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi,(PSE) Keuskupan Agung Jakarta, mengadakan Webinar bertema “Memelihara Bumi Rumah Kita Bersama” pada Rabu 21 Februari 2024.
Apakah anda dan kita semua sudah secara nyata mengelola limbah mulai dari lingkungan sekitar kita? Yuks join bareng tim Komisi PSE KAJ bersama Olah Kebaikan pada Webinar dalam rangka:Hari Peduli Sampah Nasional 2024,Rabu 21 Februari ucap panitia webinar Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).Dalam sambutannya Romo Andrianus Suyadiu,Sj mengatakan,bahwa Ensiklik Paus Fransiskus tentang Lingkungan hidup telah mengeluarkan ensiklik “ Laudato Si”sebuah ensiklik Apostolik pertama yang membicarakan tentang bumi sebagai rumah bersama.
Dengan pertobatan Ekologis sebagaimana tertuang dalam ensiklik tersebut Paus Fransiskus,mengajak kita semua berbuat sesuatu untuk bumi. Paus Fransiskus menyebutkan, inti ajaran Katolik adalah menekankan kepedulian terhadap mahluk ciptaan Tuhan. Ia mendesak manusia bertanggung jawab secara moral untuk merawat lingkungan seperti tertulis dalam kitab Kejadian 2 : 15,bahwa kita punya tugas untuk menjaga dan merawat bumi.
Pembukaan Pekan Laudato Si
Sebagaimana dilansir situs resmi Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHP), Dan melalui Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024. Berikut informasinya
Seperti tertuang dalam Surat Edaran, Tema Hari Peduli Sampah Nasional 2024 adalah “Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif.
Berbicara tentang pengelolaan sampah, Saya Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta, telah beberapa kali mempublikasikan dimedia ini, misalnya pada edisi 28 November2023 dibawah judul “berdamai dengan sampah”pada edisi ini dijelaskan bahwa, Tradisi membuang sampah di kalangan masyarakat kita memang belum baik. Masyarakat masih sering membuang sampah seenaknya. Tidak hanya masyarakat strata menengah ke bawah saja yang berperilaku membuang sampah seenaknya, akan tetapi juga masyarakat kelas atas. Masih banyak dijumpai orang membuang sampah dari mobil ketika melaju di jalanan. Orang juga membuang sampah seenaknya di tempat-tempat umum. Sedangkan pada edisi 30 November 2023 dibawah judul “ Sekolah Dasar sampah” saya jelaskan bahwa Dalam rangka menindaklanjuti Peraturan daerah Provinsi DKI Jakarta No. 3 th.2013 tentang pengelolahan sampah, Peraturan gubernur no.108 th.2019 tentang kebijakan dan strategi daerah Provinsi DKI Jakarta, Peraturan gubernur no.77 th .2020 tentang pengelolahan sampah Lingkup rukun Warga, Intruksi gubernur no.49 th. 2021 tentang penyelesaian isu prioritas daerah th.2021 – 2022 dan Intruksi sekretaris daerah no.88 tahun 2021 tentang pengelolahan sampah
Jumpa Bakti Gerakan Laudato Si’ (Laudato Si’ Movement)
Gerakan Laudato Si’ (Laudato Si’ Movement) Indonesia merupakan pertemuan (yang dilaksanakan baik virtual/online maupun tatap muka langsung) yang dirancang untuk menciptakan ruang untuk berdoa, mendengarkan, dan berdialog. Dalam pertemuan ini, kita akan merenungkan hasil dari dekade pertama Gerakan Laudato Si’ dan harapan serta tindakan untuk tahun-tahun mendatang. Pertemuan lokal adalah pertemuan anggota Gerakan Laudato Si’. Demikian Arif H salah seorang pelaku penggerak Laudato si kepada masyarakat luas. Adapun tujuan jumpa Bakti Laudato Si kata Arif adalah untuk memperdalam rasa komunitas dan panggilan diantara anggota gerakan Laudato Si melalui perjalanan refleksi dan Sinodalitas . Dengan terlibat, lanjut Arif, anda akan membantu membentuk masa depan gerakan kita. Wawasan dan pengalaman anda sambung Arif akan berkontribusi pada sintesis kolektif, yang akan dibagikan pada pertemuan global kita pada tahun 2025.
Salah satu cara untuk mengurangi timbulan sampah elektronik kata Berto yang juga anggota Laudato Si, adalah dengan memperpanjang umur pakainya. Sayangnya, solusi ini belum didengar oleh produsen dan para kapital. Karenanya, kita harus lebih kuat menyuarakannya dan “memaksa” produsen untuk menghasilkan produk yang dapat bertahan lebih lama dan tentunya lebih berpihak pada lingkungan.
Demikian juga ajakan Suster Vincentia Koordinator sektor Pendidikan Laudato Si Indonesia, agar gerakan Laudato Si, lakukan kajian – kaljian dengan mengundang para pakar untuk kolaborasi guna melakukann-kajian terkait sampah,dampak dan mengatasinya dan mengelolanya menjadi bernilai ekonomis. Ayoo bro kuatkan suara kita tutup Suster Vincentia.(Ring-o)