Home / Metro

Jumat, 10 Januari 2025 - 20:37 WIB

Hari Lingkungan Hidup Nasional 

Tumbuhan dan Pohon Jadi Petunjuk Alam untuk Memprediksi Letusan Gunung Berapi

Jakarta, Jan’25,Liputan Nusantara (LN). Gerakan penanaman satu juta pohon tiap provinsi di Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto Pada tanggal 10 januari 1993 menjadi tonggak sejarah hari lingkungan hidup Indonesia. Berbeda dengan hari lingkungan hidup dunia yang diperingati setiap 5 juni. Gerakan menanam sejuta pohon ini awalnya muncul sebagai respons terhadap maraknya penebangan liar yang merusak hutan Indonesia. Gerakan ini juga menekankan pentingnya pohon sebagai elemen vital bagi keberlangsungan hidup di bumi. Gerakan ini mengajak semua elemen Masyarakat berpartisipasi menanam pohon.

Terkait dengan pernyataan  diatas, Saya Ringo Kabiro  Liputan Nusantara DKI Jakarta, pernah mempublikasikan di media ini edisi  November dibawah judul “Betapa pentingnya Menanam Pohon dan Menjaga Kelestarian  Lingkungan Hidup”. Disitu saya jelaskan,bahwa Sr. Vincentia, HK sebagai Koordinator Laudato Si Indonesia Sektor Pendidikan mengatakan , betapa pentingnya hutan atau pohon yang berguna untuk kehidupan semua ciptaan. Hutan sumber kehidupan manusia dan semua ciptaan dengan cara memulainya dengan menanam pohon di pekarangan rumah atau di sekitar tempat tinggal,

Hari Hutan Sedunia, Ingatkan Pentingnya Peran Hutan

Menurut Sr. Vincentia, menanam pohon bukan semata-mata hasil, tetapi sebuah masa depan dimana kita dapat mewariskan kebaikan bumi bagi anak cucu dan semua ciptaan. Siapa yang menanam pohon  dia menanam harapan, yakni harapan bagi bumi yang lebih baik ujarnya.

Ketua KKPPMP Keuskupan Tanjungkarang, Yuli Nugrahani saat melakukan aksi bersih sampah bersama komunitas pecinta alam “Kawan Bhumi” di puncak Gunung Seminung, Sabtu (2/11/2024).

Dilansir dari Siaran Pers Kementerian Lingkungan Hidupi dan Kehutanan (KLHK) 21 Maret 2019 Nomor SP.114/HUMAS/PP/HMS.3/3/2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dalam rangka memperingati Hari Hutan Internasional (HHI) yang jatuh 21 Maret  tiap  tahun.  Event ini dijadikan sebagai sarana untuk mengedukasi berbagai pihak untuk mencintai dan menjaga hutan. Menteri LHK, Siti Nurbaya (pada masa itu), menekankan bahwa hutan dan pendidikan adalah masa depan milik bangsa Indonesia. Oleh karena itu kata dia , perlu kepedulian semua pihak untuk menjaga lingkungan, hutan dan keanekaragaman hayatinya. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono yang mewakili Menteri LHK pada acara peringatan HHI 2019 di Manggala Wanabakti, Jakarta (21/3).

Baca Juga  Sekilas Info

Koordinator Sektor Pendidikan Laudato Si Indonesia, Sr. Vincentia, HK saat sosialisasi pentingnya menanam pohon dan menjaga lingkungan hidup di Dusun Gunung Rejo, Desa Wiyono, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Rabu petang (14/2/2024

Disamping itu, saya juga Viralkan terkait  Gerakan menananam phon ini,di Media Suara Mabes (MSM), pada edisi  Februari dibawah judul “Hari Menanam Pohon Indonesia”.  Disitu saya jelaskan

Bahwa  Pohon adalah sebuah anugerah dari Tuhan yang maha kuasa yang diturunkan untuk seluruh ciptaannya. Mungkin dunia ini akan terasa panas, gersang dan gerah jika tidak ada pepohonan. Pohon mempunyai banyak manfaat untuk makhluk hidup khususnya bagi manusia.

Dikutip dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), penetapan Hari Menanam Pohon Indonesia merujuk pada Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Keputusan yang ditandatangani Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memutuskan tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Selain itu, dalam surat keputusan tersebut disepakati Bulan Menanam Nasional (BMN) pada bulan Desember.

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto

Disisi lain dalam  Siaran Pers Kementerian Lingkungan Hidupi dan Kehutanan (KLHK) 21 Maret 2019 Nomor SP.114/HUMAS/PP/HMS.3/3/2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dalam rangka memperingati Hari Hutan Internasional (HHI) yang jatuh 21 Maret  tiap  tahun.  Event ini dijadikan sebagai sarana untuk mengedukasi berbagai pihak untuk mencintai dan menjaga hutan. Menteri LHK, Siti Nurbaya(pada masa itu), menekankan bahwa hutan dan pendidikan adalah masa depan milik bangsa Indonesia. Oleh karena itu kata dia , perlu kepedulian semua pihak untuk menjaga lingkungan, hutan dan keanekaragaman hayatinya. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono yang mewakili Menteri LHK pada acara peringatan HHI 2019 di Manggala Wanabakti, Jakarta (21/3).

Tentang Hari Gerakan Sejuta Pohon

Menurut situs Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, 10 Januari diperingati sebagai Hari Gerakan Menanam Sejuta Pohon Sedunia. Hari Gerakan Sejuta Pohon pada dasarnya dibuat sebagai upaya pelestarian lingkungan dan penyelamatan ekosistem hutan.

Awal mula adanya gerakan menanam sejuta pohon adalah sebagai bentuk respons atas penebangan liar di hutan. Selain itu, gerakan ini mencoba menunjukkan urgensi pohon sebagai aspek yang sentral bagi kehidupan di bumi. Berikut beberapa tujuan Hari Gerakan Sejuta Pohon.

Baca Juga  Bertumbuh Dalam Kasih Tuhan

Sejarah Hari Gerakan Sejuta Pohon 10 Januari

Dilansir dari  situs Kabupaten Asahan, Gerakan menanam  Satu Juta Pohon pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Januari 1993 di Jakarta. Presiden Soeharto melalui pidatonya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut melakukan Gerakan Satu Juta Pohon yaitu menanam pohon sampai melampaui satu juta di setiap provinsi.

Hingga kini, setiap tanggal 10 Januari diperingati sebagai Hari Gerakan Satu Juta Pohon.

Manfaat Penanaman Pohon

Gerakan menanam pohon pada Hari Gerakan Sejuta Pohon diharapkan dapat mengatasi permasalahan pemanasan global. Hal ini dikarenakan sinar atau cahaya matahari akan banyak diserap oleh pohon melalui sistem fotosintesis. Dalam situs  LH  Kab.Asahan tersebut disebutkan bahwa poin-poin dari manfaat penanaman pohon ialah sebagai berikut :

  1. Mengurangi Dampak Pemanasan Global

Menanam pohon dapat mengurangi dampak pemanasan global. Pohon memiliki kemampuan menyerap emisi karbon yang merupakan penyebab pemanasan global.

  1. Sumber Oksigen

Pohon termasuk dalam penyumbang oksigen. Diketahui, oksigen dihirup makhluk hidup saat bernapas. Banyaknya pohon dapat menambah

  1. Menyimpan Air dalam Tanah

Pohon mempunyai kemampuan menyimpan air dalam tanah. Air yang disimpan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup lainnya.

  1. Menyerap Polusi Udara

Partikel polutan udara dan asap-asap hasil kendaraan bermotor dapat diserap oleh pohon. Hal ini dapat membantu membersihkan udara serta mengurangi polusi udara.

  1. Memperindah Lingkungan

Pohon membantu memperindah lingkungan sekitar. Selain itu, pohon yang rindang juga membuat lingkungan menjadi lebih sejuk.

  1. Mencegah Longsor dan Banjir

Pohon juga membantu penghijauan untuk mencegah banjir serta mengurangi dampak dari hujan asam. Selain itu, pohon yang memiliki akar serabut dapat mencegah erosi yang menyebabkan tanah longsor.

 

“Sekecil apapun kerusakan ekologis yang kita timbulkan, kita dipanggil untuk mengakui kontribusi kita kecil atau besar, terhadap luka-luka dan kerusakan alam ciptaan” (LS-8)

Mari kita bergerak bersama seluruh guru dan peserta didik menanam 1 orang 1 pohon. Kita jaga & lestarikan keutuhan bumi rumah kita bersama.(Ring-o)

Share :

Baca Juga

Metro

Bagaimana Kemitraan Alkitab di China; Sigit Triyono dalam salah salah satu tulisannya (26 September 2024)

Metro

Kemitraan Alkitab di China 2024 oleh : Dr. Sigit Triyanto

Metro

Sampah dan Kesejahteraan, kaitannya” ?

Metro

Talk Sow Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Sabtu, 14 Desember ’24 di Gereja kampung sawah Paroki Servatius –Bekas

Metro

Nonton Televisi (TV) Antar Zaman

Metro

Sekilas Info

Metro

Workshop Pengembangan Diri Terkait numerasi Melalui  Sumber Etika Profesi Untuk Guru

Metro

Menyambut Baik Rencana Implementasi Pemprov DKI Jakarta, Segera Menerapkan Retribusi Pelayanan Kebersihan akan Diberlakukan Per 1 Januari 2025

Contact Us