HARI KESADARAN NASIONAL PERDANA TAHUN 2025, SEKDA: Tingkatkan Disiplin dan Optimalisasi Kerja untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Jakarta, Maret ,Liputan Nusantara(LN). Kesadaran nasional adalah paham yang menempatkan rasa setia tertinggi individu kepada negara dan bangsanya.
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial, adanya kesadaran nasional membuat kaum intelektual Indonesia di jaman penjajahan tidak lagi memikirkan daerahnya masing-masing.
Ilustrasi awal mula terbentuknya kesadaran nasional. Sumber: pixabay
Awal mula terbentuknya kesadaran nasional dimulai dari Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang mencakup tiga aspek, yaitu: irigasi (pengairan), migrasi (perpindahan penduduk), dan edukasi (pendidikan). Dari ketiga aspek tersebut, pendidikan menjadi aspek yang paling berpengaruh. Karena adanya pendidikan, masyarakat Indonesia mulai mengenal kesadaran nasional dan muncul kaum-kaum intelektual. Kesadaran nasional timbul karena adanya persamaan sikap, nasib dan tingkah laku yang muncul ketika ada keinginan untuk bersatu. Terdapat dua faktor penyebab bangkitnya kesadaran nasional Indonesia, meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal menjadi faktor yang muncul dari bangsa Indonesia sendiri. Beberapa faktor internal sebagai berikut:
- Kemunculan kelompok elite yang baru
Politik etis yang diberlakukan oleh Belanda memunculkan kaum intelektual baru yang menjadi pelopor bangkitnya nasionalisme di Indonesia.
- Inspirasi kejayaan masa lalu
Dengan mengenang kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, kaum intelektual jadi sadar bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan kejayaan harus direbut kembali.
- Kesamaan nasib dan penderitaan
Kolonialisme Belanda telah menyatukan perasaan senasib sepenanggungan pada bangsa Indonesia yang akhirnya memicu munculnya kesadaran nasional untuk melawan kolonialisme Belanda.
- Kemajuan komunikasi serta informasi
Hadirnya pers atau surat kabar memberi dampak sangat penting dalam pemberdayaan rakyat. Ide serta strategi menghadapi penjajahan yang ditulis kaum intelektual dapat dibaca oleh rakyat dengan mudah.
Faktor eksternal
Faktor eksternal menjadi faktor yang datang dari luar bangsa Indonesia. Beberapa faktor eksternal yaitu sebagai berikut:
- Kemenangan Jepang atas Rusia
Kemenangan Jepang melawan Rusia telah melahirkan inspirasi untuk bangsa-bangsa di Asia untuk bangkit dan melawan kolonialisme serta imperialisme barat, termasuk bangsa Indonesia.
- Perkembangan kesadaran nasional di berbagai negara
Beberapa gerakan kesadaran nasional yang memengaruhi bangkitnya nasionalisme di Indonesia antara lain, gerakan kebangsaan Filipina, gerakan kebangsaan India, gerakan Turki muda, serta gerakan nasionalis rakyat Tiongkok.
- Perkembangan paham yang baru
Paham-paham baru yang mempengaruhi bangkitnya perlawanan di Indonesia terdiri atas demokrasi, nasionalisme, sosialisme, dan liberalisme.
Demikian penjelasan awal mula terbentuknya kesadaran nasional dan faktor yang menyertainya
Ketika penulis aktif mengajar di Satuan Pendidikan, SMP dan SMA, yang mengajarkan Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn), yang memuat penanaman Jiwa Nasionalisme Melalui Pembelajaran PPKn. Dimana terdapat tiga aspek dalam evaluasi pembelajaran, yang oleh Benjamin S. Bloom dinamakan Taksonomi Bloom, yakni Kognitif (pengetahuan), Afektif (sikap) dan Psikomotorik (ketrapilan).
Disi lain,dilansir dari ( samosirkab.go.id ) Pemerintah Kabupaten Samosir menggelar upacara hari kesadaran nasional. Sekdakab Samosir Marudut Tua Sitinjak bertindak sebagai pembina upacara yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Samosir, 17/01.
Turut hadir pimpinan seluruh pimpinan OPD, pejabat eselon III, Eselon IV dan seluruh jajaran staf dilingkungan Pemkab. Samosir.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Samosir, Marudut Tua Sitinjak mengarahkan aparatur pemerintahan untuk meningkatkan disiplin dan optimalisasi kerja. Menekankan pentingnya disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Ditekankan bahwa seluruh pegawai harus bekerja sesuai dengan aturan peraturan yang sudah diterapkan. “Tindakan tegas akan diberikan kepada pelanggar disiplin. Pimpinan OPD harus transparan dan tidak menutupi pelanggaran,” tegasnya.
Sekda juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pemenuhan kebutuhan pegawai, sehingga telah dilakukan pergeseran pegawai terhadap OPD yang membutuhkan dan hal ini akan terus dilakukan guna peningkatan kinerja sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat semakin maksimal, termasuk guna meningkatkan pendapatan daerah.”Kita harus bekerja optimal dan profesional untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Sekda juga mengingatkan akan pentingnya persiapan menyambut hari besar keagamaan yang akan datang. Sebagai daerah wisata, Kabupaten Samosir akan banyak dikunjungi, terlebih dengan dibukanya objek wisata baru Menara pandang Tele. Menurut Marudut, perlu persiapan SDM untuk membantu kelancaran pelayanan kepada pengunjung.
“Kita harus siap mendukung kelancaran pengunjung dan meningkatkan kualitas pelayanan tutup Marudut.(Ring-o)