GRETA THURNBERG (15 tahun ) berjumpa dengan PAUS FRANSISKUS menyuarakan krisis iklim.
Jakarta, Februari,Liputan Nusantara (LN), Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Gerakan Laudato Si’ atau dalam bahasa Inggrisnya Laudato Si’ Movement (LSM) adalah jaringan global lebih dari 900 organisasi Katolik dan lebih dari 10.000 pemimpin akar rumput terlatih yang dikenal sebagai Animator Laudato Si’ Sebagaimana yang penulis jelaskan di media ini pada edisi 26 Nov ’24 dibawah judul ““ Memaknai 10 Tahun Ensiklik Laudato Si Indonesia” telah saya jelaskan bahwa, Laudato si’ (bahasa Italia Tengah yang berarti “Puji Bagi-Mu”) adalah ensiklik kedua dari Paus Fransiskus. Ensiklik ini memiliki subjudul “On the care for our common home” (Dalam kepedulian untuk rumah kita bersama).Ensiklik tersebut, tertanggal 24 Mei 2015, dipublikasikan secara resmi pada siang hari (waktu setempat) tanggal 18 Juni 2015 dan disertai dengan konferensi pers.
Taman Laudato Si, Implementasi Ensiklik Paus Fransiskus yang Prihatin dengan Perubahan Iklim
Vatikan merilis dokumen tersebut dalam bahasa Italia, Jerman, Inggris, Spanyol, Prancis, Polandia, Portugis, dan Arab.
Laudato Si Action Platform (LSAP) adalah platform aksi Laudato Si’ yang diluncurkan oleh Dicasteri untuk Promosi Pembangunan Manusia yang Integral dan Laudato Si’ Movement. LSAP memperkenalkan kita tujuh tujuan LS yang diwujudkan melalui 7 sektor dalam 7 tahun ke depan.
Aksi Protes Perubahan Iklim di Sejumlah Daerah
Ciprylaudatosi dalam WAG mengatakan , Dewan direksi Gerakan Laudato Si’ dengan sedih mengumumkan pengunduran diri Susana Réfega dari perannya sebagai direktur eksekutif, sebuah keputusan pribadi yang dibuat karena kebutuhan untuk mendedikasikan lebih banyak waktu untuk keluarganya. Setelah melakukan pencarian dan doa yang sungguh-sungguh, Susana sampai pada kesimpulan bahwa pekerjaannya sebagai direktur eksekutif saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan keluarganya.
Dalam pesannya kepada gerakan tersebut, Susana berkata, “Memimpin Gerakan Laudato Si’ dan menjadi bagian dari komunitas yang luar biasa ini merupakan pengalaman yang unik, sangat menginspirasi, dan merendahkan hati, dan saya sangat berterima kasih atas kepercayaan dari dewan, sekretariat, pemberi hibah, dan mitra. Yang terpenting, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Animator Laudato Si’, yang merupakan jantung dan tangan gerakan ini. Saya yakin LSM akan terus berkembang dan membuat perbedaan dalam merawat rumah kita bersama.”
Dewan sangat yakin dengan kepemimpinan Susana, yang telah meluncurkan kampanye global besar-besaran, memicu inisiatif regional baru, dan memupuk gerakan kami sebagai organisasi yang matang di tahun ulang tahunnya yang ke-10. Meskipun kami sangat sedih atas kepergiannya, kami memahami dan menghormati kebutuhannya untuk mencurahkan waktu untuk keluarga. Kami mohon doanya untuk Susana dan orang-orang tercintanya. Lalu siapa penggantinya ? Sayangnya hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan, meskipun penulis sudah minta kepada CipryLaudato Si (Kamis lalu). Namun Lorna Gold telah ditunjuk oleh dewan direksi sebagai direktur eksekutif Laudato Si’ Movement yang akan datang.
Dewan yakin dengan kepemimpinan Lorna berdasarkan sejarah panjangnya sebagai salah satu anggota pendiri LSM, pengabdiannya yang luar biasa sebagai ketua dewan, keterlibatannya dalam semua proses organisasi LSM yang relevan, hubungan baiknya dengan sekretariat, dan hubungan baik dengan pihak eksternal. mitra termasuk jaringan Katolik, jaringan iklim, dan pemimpin tingkat tinggi.
Selain kepemimpinannya selama 20 tahun dalam gerakan keadilan sosial dan ekologi Katolik global, termasuk beasiswa yang banyak dibaca mengenai iklim dan iman, Lorna memiliki pengalaman mendalam dalam mengelola organisasi-organisasi Katolik terkemuka. Ia dikenal atas kepemimpinannya dalam gerakan iklim global dan terkenal karena perannya dalam memimpin kampanye transisi yang adil.
Lorna berbagi bahwa “Menjadi bagian dari gerakan ini telah menjadi sumber kegembiraan dalam hidup saya selama hampir 10 tahun. Saya telah melihat gerakan ini tumbuh dari benih kecil menjadi pohon dewasa dengan banyak cabang dan proyek yang mapan. Berjalan bersama anggota dan mitra kami dalam memperjuangkan keadilan iklim dan ekologi terus memupuk hasrat saya untuk dunia yang lebih baik dan memberi saya harapan akan penciptaan. Saya ingin mengulurkan tangan persahabatan kepada teman-teman lama dan baru, dan meminta doa Anda saat kita memasuki fase berikutnya dari gerakan kita bersama-sama.”
Lorna melanjutkan, “Saat ini upaya kami untuk mewujudkan keadilan iklim sedang menghadapi tantangan besar. Saya berharap lanjut Lorna, Saya ingin mengulurkan tangan persahabatan kepada teman-teman lama dan baru, dan meminta doa Anda saat kita memasuki fase berikutnya dari gerakan kita bersama-sama.”
Selanjutnya Lorna,mengatakan “Saat ini upaya kami untuk mewujudkan keadilan iklim sedang menghadapi tantangan besar. Saya berharap dapat bekerja sama dengan seluruh gerakan dan aktor-aktor Gereja yang lebih luas untuk memastikan bahwa pesan mendesak Laudato Si’, yang menyerukan diakhirinya bahan bakar fosil, terdengar jelas dan jelas pada COP30 di Brasil bulan November ini.”
Dilansir dari Green Ekoomics Intitute ( GEI) Konferensi Perubahan Iklim PBB 2025 (UNFCCC COP 30) akan diselenggarakan pada bulan November 2025 di Belém, Brasil. Konferensi ini akan mencakup sesi ke-30 Konferensi Para Pihak (COP 30), pertemuan ke-20 COP yang berfungsi sebagai Pertemuan Para Pihak Protokol Kyoto (CMP 20), dan pertemuan ketujuh COP yang berfungsi sebagai Pertemuan Para Pihak Perjanjian Paris (CMA 7), serta sesi ke-63 Badan Pendukung untuk Konsultasi Ilmiah dan Teknologi (SBSTA 63) dan Badan Pendukung untuk Implementasi (SBI 63).
PBB konfirmasi Belém jadi tuan rumah konferensi iklim COP 30
Jika semua orang membicarakan Amazon, mengapa tidak menyelenggarakan COP di negara bagian Amazon agar mereka dapat mengetahui lebih banyak tentangnya? Tentang sungainya, hutannya, faunanya? Orang-orang bersiap – karena pengunjung dari seluruh dunia akan datang, dan mereka akan kagum dengan kota Belém”
Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mengkonfirmasi Brasil sebagai tuan rumah acara iklim paling penting di dunia merupakan jawaban atas permintaan yang diajukan oleh Lula saat mengambil bagian dalam COP 27 Mesir tahun lalu, tak lama setelah terpilih sebagai presiden.
Terkait dengan Iklim tersebut diatas, Sebagaimana yang saya(Ringo)kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta,beritakan di media ini (LN) edisi 12 Desember 2024 dibawah judul ”Komitmen Global dan Aksi Lokal Iklim Indonesia” Saya jelaskan bahwa Indonesia mendapat predikat sebagai negara super power dalam pengendalian perubahan iklim. Hal itu diungkap oleh Alok Sharma Presiden Konferensi Perubahan Iklim Dunia (COP) ke 26 di Glasgow Inggris akhir tahun 2021. Predikat ini menjadi semangat Indonesia untuk terus meningkatkan aksi-aksi iklim demi menjaga suhu bumi tidak meningkat lebih dari 2 derajat.Dikutip dari siaran PERS Nomor: SP.363/HUMAS/PPIP/HMS.3/12/2022.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanti menyebutkan di tahun 2022 telah terbit dokumen IPCC yang baru Assesment Report (AR6) yang menjelaskan bahwa dampak terhadap lingkungan dan ekosistem akibat kenaikan suhu 2 derajat celcius itu jauh sekali melampaui yang diprediksikan.
“Oleh karena itu ujar Laksi, jika kita semua tidak bisa menjaga kenaikan suhu ini, kita akan kehilangan banyak sekali ekosistem penting,” kata dia pada acara Refleksi Kinerja KLHK Tahun 2022, di Jakarta, Kamis (29/12).
Menilik kondisi Global di tahun 2022 tantangan pengendalian perubahan iklim menjadi cukup berat karena terpengaruh berbagai krisis akibat konflik Geopolitik Global. Di tengah kondisi yang kurang baik tersebut. Indonesia tetap dapat menunjukkan komitmen globalnya melalui contoh-contoh nyata (leading by examples) dalam mengatasi perubahan iklim dengan meningkatkan ambisi iklim.
Komitmen Global Indonesia dalam menurunkan emisi sambungnya lagi juga diimplementasikan secara lokal di tingkat tapak dengan melibatkan masyarakat, salah satunya lewat Program Kampung Iklim (Proklim) yang ditargetkan pada 2024 akan terbentuk 20.000 unit kampung iklim di seluruh Indonesia. Hingga saat ini telah dibentuk sekitar 4.218 unit Proklim, khusus tahun 2022 terbentuk Proklim di 424 lokasi dengan estimasi menurunkan emisi karbon sebesar 301.144,26 Ton CO2 eq. Untuk mempercepatnya kedepan seluruh upaya-upaya atau intervensi iklim yang dilakukan desa akan dirangkul ke dalam Proklim tutupnya.(Ring-o)