Bakti Sosial di Panti Asuhan Santo Yusup, Sindanglaya, Cipanas, Jawa Barat ( Istimewa)
Jakarta, Mei,Liputan Nysantaea(LN), Secara historis. Peringatan Hari Lansia Nasional merupakan gagasan dari Dr. KRT. Radjiman Wediodiningrat kemudian Hari Lanjut Usia Nasional (HLU disahkan pada 29 Mei 1996 di Semarang(detik news). Selain itu, pemerintah memberikan perhatian secara khusus kepada masyarakat lanjut usia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan.KRT Rajiman Wedyodiningrat saat memimpin sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945.Tanggal ini dipilih untuk menghormati jasa Dr. KRT.
Radjiman Widyodiningrat yang memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 Mei 1945. Pada saat itu, Dr. Radjiman adalah anggota paling sepuh (tertua) di BPUPKI, ia mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofis negara Indonesia. Hari Lanjut Usia Nasional juga sejalan dengan Hari Lanjut Usia Internasional (International Day of Older Persons) yang ditetapkan oleh Sidang Umum PBB setiap tanggal 1 Oktober berdasarkan resolusi No. 45/106 tanggal 14 Desember 1990. Penetapan hari lansia internasional merupakan kelanjutan dari Vienna International Plan of Action on Aging (“Vienna Plan”) yang diputuskan di Wina tahun 1982 dengan resolusi No. 37/1982 yang melahirkan kesepakatan untuk mengundang bangsa-bangsa yang belum melaksanakan agar menetapkan hari bagi lanjut
PAGUYUBAN DHARMA WULAN
Dengan disahkannya Hari lanjut Usia Nasional, lahirlan Komunitas Paguyuban Dharma Wulan sebuah perkumpulan individu berusia 50 tahun ke atas dengan tujuan menjalankan kehidupan yang mandiri, terhormat, dan bermakna. Dalam memenuhi misi ini anggota berorganisasi dan berkegiatan, baik di tingkat cabang maupun pusat (nasional). Paguyuban Dharma Wulan berdiri di Jakarta pada tanggal 20 Juni 1996 dan sudah tersebar di seantero Nusantara,
sebagai wadah keanggotaan dengan dasar pemikiran bahwa masa usia lanjut harus dipersiapkan agar bisa dinikmati dengan sebaik-baiknya. Untuk itu warga usia lanjut perlu bergotong royong, berupaya dan berusaha untuk tetap mendayagunakan kemampuan yang ada bagi diri sendiri dan sesama. Kebetulan penulis (Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarata) masuk menjadi anggotaWarga Usia Lanjut(Wulan ) Ceria.
Adapun Visi Paguyuban Dharma wulan adalah Mandiri : Warga usia lanjut perlu mandiri, tidak menjadi beban bagi keluarga, masyarakat, maupun pemerintah, Terhormat : Warga usia lanjut sama dengan warga usia lainnya, yang tetap dibutuhkan oleh kehidupan dan dapat memenuhi panggilan hidupnya., BERMAKNA: Kemampuan yang dimiliki para warga usia lanjut tetap perlu didayagunakan, supaya bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan negara. Sedangkan Misinya ialah : Memenuhi tugas dan panggilan hidup sebagai warga usia lanjut yang Mandiri, Terhormat dan Bermakna dengan tetap mendayagunakan kemampuan yang ada bagi diri sendiri dan sesama manusia.
Ada beberapa kegiatannyaantara lain:
Kegiatan Bersama : Anggota bergabung dengan WULAN karena ingin menjalin pertemanan dan memiliki komunitas untuk berkegiatan bersama. Setiap cabang secara mandiri mengkoordinir kegiatan bagi anggotanya. Ragam kegiatan rutin seperti line dance, couple dance, senam tera, karaoke, seni karya, kelas bahasa, kegiatan wirausaha, plesir/wisata, bakti sosial, dan banyak lainnya., Acara Gathering : Organisasi pusat maupun cabang rutin mengadakan acara gathering, temu kangen untuk menciptakan komunitas yang guyub. Semiar-Seminar: Membahas berbagai topik yang relevan bagi anggota, seperti wisata, kuliner, kesehatan, surat wasiat dan warisan, investasi di hari tua dan sebagainya, dengan menghadirkan pembicara yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan para Wulan. Penulisan dan Penerbitan Majalah: Majalah Wulan yang dikelola oleh anggota untuk anggota, diterbitkan secara periodik 2 bulan sekali secara digital dalam bentuk PDF. Klik di sini untuk informasi mengenai majalah WULAN
Benih berdirinya WULAN ini timbul di tahun 1990-an dari kegiatan reuni beberapa kerabat dari sebuah organisasi pelajar beberapa puluh tahun silam. Setelah memasuki usia 60-an mereka selalu bersemangat untuk berkumpul, memperkuat pertemanan, berbagi pengalaman, dan mengenang masa lalu.( Ring-o)