Home / Metro

Kamis, 31 Oktober 2024 - 08:38 WIB

Dihari Sumpah Pemuda 2024 Ini Dimulailah  “ Pembinaan Guru2 ASN Dikdasmen Jakarta Pusat dengan Pendekatan Pembelajaran Abad 21”

Iramdan M.Pd (pegang Mig), calon Doktor memulai workshopnya terkait Imlementasi Kurikukulum merdeka jenjang SD

Jakarta, Oktober, Liputan Nusantara,(LN)Seorang sahabat lama Iramdan M.Pd dosen Unindra calon Doktor yang akan diselesaikannya  di   Universitas Pakuan Bogor dalam waktu dekat ini,  melakukan workshop Pendidikan  dengan thema “ Pembinaan implementasi Kurikulum Merdeka untuk ASN guru-guru SD  se Jakarta Pusat. Wilayah pembinaan  teamnya  untuk Dikdasmen  Jakarta Pusat, antara lain, Dr. M Ramadhona,SE,M.Pd,  Iramdan ,M.Pd yang sedang menyelesaikan S.3 di Universitas Pakuan Bogor, dan Deden Ibnu Aqil  sedang menyelesaikan S.3 nya di UNJ.

Ramdan Menjelaskan Materinya di hadapan audiencenya

Pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan menuntun sekolah untuk mengubah pendekatan pembelajaran dari teacher centred menjadi student centered. Hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan dimana peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar.

Konsep Pembelajaran Abad 21 Menggunakan 4 C yakni :

  1. Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis & Pemecahan Masalah)
  2. Creativity and Innovation (Daya Cipta dan Inovasi)
  3. Collaboration (Kerjasama)
  4. Communication (Komunikasi).

Dalam  Workshopnya , Ramdan pangilan akrab Iramdan ,M.Pd, menjelaskan dihadapan audience guru-guru SD se Jakarta Pusat Pentingnya keterlibatan siswa untuk

*Meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi kerja guru

*Meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri siswa dan guru

*Meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri siswa dan guru

*Meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri siswa dan guru

Baca Juga  : Warga Jakarta,akan Dibebaskan Dari  Retribusi,  Jika mendaftar sebagai Nasabah Bank Sampah. 

*Pengalaman pendidikan yang lebih kaya baik bagi siswa dan guru Daya juang lebih tinggi

*Meningkatkan kompetensi siswa dan guru, serta pencapaian akademik siswa

* Meningkatkan kemandirian/ regulasi belajar.

Lebih lanjut ,ia mengatakan Tantangan  bagi  guru dan Orangtua,adalah  :

–             Belum menguasai pendekatan belajar

–             Tidak paham karakter dan sudut pandang siswa

–             Keterbatasan sumber daya dari lingkungan

–             Terlalu fokus pada hasil akhir, nilai, dan citra diri/institusi, bukan proses belajar Kesibukan tinggi.

Faktor yang memengaruhi keteribatan siswa dalam proses  belajar sambung Ramdan lagi

-. Kemampuan anak (kognitif, motorik, bahasa, dsb)

-. Kepribadian anak

-. Minat dan perasaan

-. Sosial budaya

-.  Kemampuan berbahasa

-. Sistem, kurikulum, dan lingkungan

-. Respon orang lain

 

Sedangkan  Bentuk  keterlibatan  siswa yang diharapkan  lanjut Ramdan lagi adalah

Keterlibatan Kognitif

Mendengarkan, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, berpendapat, berdiskusi, mengutarakan solusi permasalahan, dll

Keterlibatan Moral dan Emosi

Emosi positif (nyaman, semangat, dll), mau turut menaati peraturan dan menjaga nama baik sekolah, merasa memliki terhadap sekolah, empati dan peka terhadap sekitar, dll

Keterlibatan Perilaku

Aktif turut dalam belajar dan kegiatan lain di sekolah, mengembangkan keterampilan secara mandiri, inisiatif melakukan inovasi, dll.

Keterlibatan Sosial

Kolaborasi dengan teman, guru, dan pihak eksternal; turut terlibat dalam aktivitas sosial, menghormati norma- norma sosial, dsb

Sementara tipe partispasi dan keterlibatan siswa kata dia adalah :

  1. Total Integration/Terlibat Penuh
Baca Juga  Nonton Televisi (TV) Antar Zaman

Paling aktif

Tahu kapan bicara dan apa yang dibicarakan

Partisipasi bersifat spontan, tepat, dan natural

  1. Conditional Participation/Partisipasi Bersyarat

Partisipasi terbatas, muncul jika situasi mendukung Meraba-raba kapan harus bicara dan penuh pertimbangan terhadap apa yang akan dikatakan Memikirkan respon lingkungan terhadap perilakunya

Selalu mengevaluasi perilaku mereka sendiri setelah berpartisipasi

  1. Marginal Interaction/Interaksi Tipis

–             Fokus mendengarkan namun jarang bicara di kelas/kegiatan

–             Lebih suka mendengarkan, mencatat, atau diskusi di luar kelas

–             Kurang berani mengungkapkan pendapat baru Banyak berpikir internal

–             Butuh banyak latihan sebelum memutuskan berpartisipasi

4            Observation/Diam Mengamati

-. Paling terlihat tidak aktif

-Menerima apapun yang didiskusikan /dilakukan di kelas

– Menggunakan berbagai strategi individual jika ada materi atau informasi yang belum

Dipahami

5.Conditional Participation/Partisipasi Bersyarat

-. Partisipasi terbatas, muncul jika situasi mendukung Meraba-raba

-. kapan harus bicara dan penuh pertimbangan terhadap apa yang akan

-. dikatakan Memikirkan respon lingkungan terhadap perilakunya

– Selalu mengevaluasi perilaku mereka sendiri setelah berpartisipasi

 

Prinsip dasar membangun keterlibatan siswa.

Samakan tujuan :Tujuan  & Capaian Pembelajaran.

Kenali basal/baseline/titik awal siswa:Asesmen  Diagnostik & Formatif

Beri materi dan metode yang sesuai : Diferensiasi Pembelajaran

Evaluasi dan penilaian : Asesmen  Formatif dan Sumatif.

Demikian penjelasan Workshop  Iramdan M.Pd.didepan audiensinya guru-guru SD se Jakarta Pusat.(Ring-o)

Share :

Baca Juga

Metro

Nonton Televisi (TV) Antar Zaman

Metro

Dihari Sumpah Pemuda 2024 Ini Dimulailah “ Pembinaan Guru2 ASN Dikdasmen Jakarta Pusat Dgn Pendekatan Pembelajaran Abad 21”

Metro

Mongabagay  Indonesia ?Mengawasi Proyek Strategis Nasional (PSN)

Metro

“Dialog Green Islam  dengan Green  Budhisim”

Metro

: Warga Jakarta,akan Dibebaskan Dari  Retribusi,  Jika mendaftar sebagai Nasabah Bank Sampah. 

Metro

Beberapa Organisasi Katolik yang Aktif Dalam Bidang Lingkungan Hidup

Metro

“Kurikulum Merdeka,Dampak Positif dan Negatifnya

Metro

Sekilas Info

Contact Us