Iramdan M.Pd (pegang Mig), calon Doktor memulai workshopnya terkait Imlementasi Kurikukulum merdeka jenjang SD
Jakarta, Oktober, Liputan Nusantara,(LN)Seorang sahabat lama Iramdan M.Pd dosen Unindra calon Doktor yang akan diselesaikannya di Universitas Pakuan Bogor dalam waktu dekat ini, melakukan workshop Pendidikan dengan thema “ Pembinaan implementasi Kurikulum Merdeka untuk ASN guru-guru SD se Jakarta Pusat. Wilayah pembinaan teamnya untuk Dikdasmen Jakarta Pusat, antara lain, Dr. M Ramadhona,SE,M.Pd, Iramdan ,M.Pd yang sedang menyelesaikan S.3 di Universitas Pakuan Bogor, dan Deden Ibnu Aqil sedang menyelesaikan S.3 nya di UNJ.
Ramdan Menjelaskan Materinya di hadapan audiencenya
Pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan menuntun sekolah untuk mengubah pendekatan pembelajaran dari teacher centred menjadi student centered. Hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan dimana peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar.
Konsep Pembelajaran Abad 21 Menggunakan 4 C yakni :
- Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis & Pemecahan Masalah)
- Creativity and Innovation (Daya Cipta dan Inovasi)
- Collaboration (Kerjasama)
- Communication (Komunikasi).
Dalam Workshopnya , Ramdan pangilan akrab Iramdan ,M.Pd, menjelaskan dihadapan audience guru-guru SD se Jakarta Pusat Pentingnya keterlibatan siswa untuk
*Meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi kerja guru
*Meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri siswa dan guru
*Meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri siswa dan guru
*Meningkatkan rasa berharga dan kepercayaan diri siswa dan guru
*Pengalaman pendidikan yang lebih kaya baik bagi siswa dan guru Daya juang lebih tinggi
*Meningkatkan kompetensi siswa dan guru, serta pencapaian akademik siswa
* Meningkatkan kemandirian/ regulasi belajar.
Lebih lanjut ,ia mengatakan Tantangan bagi guru dan Orangtua,adalah :
– Belum menguasai pendekatan belajar
– Tidak paham karakter dan sudut pandang siswa
– Keterbatasan sumber daya dari lingkungan
– Terlalu fokus pada hasil akhir, nilai, dan citra diri/institusi, bukan proses belajar Kesibukan tinggi.
Faktor yang memengaruhi keteribatan siswa dalam proses belajar sambung Ramdan lagi
-. Kemampuan anak (kognitif, motorik, bahasa, dsb)
-. Kepribadian anak
-. Minat dan perasaan
-. Sosial budaya
-. Kemampuan berbahasa
-. Sistem, kurikulum, dan lingkungan
-. Respon orang lain
Sedangkan Bentuk keterlibatan siswa yang diharapkan lanjut Ramdan lagi adalah
Keterlibatan Kognitif
Mendengarkan, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, berpendapat, berdiskusi, mengutarakan solusi permasalahan, dll
Keterlibatan Moral dan Emosi
Emosi positif (nyaman, semangat, dll), mau turut menaati peraturan dan menjaga nama baik sekolah, merasa memliki terhadap sekolah, empati dan peka terhadap sekitar, dll
Keterlibatan Perilaku
Aktif turut dalam belajar dan kegiatan lain di sekolah, mengembangkan keterampilan secara mandiri, inisiatif melakukan inovasi, dll.
Keterlibatan Sosial
Kolaborasi dengan teman, guru, dan pihak eksternal; turut terlibat dalam aktivitas sosial, menghormati norma- norma sosial, dsb
Sementara tipe partispasi dan keterlibatan siswa kata dia adalah :
- Total Integration/Terlibat Penuh
Paling aktif
Tahu kapan bicara dan apa yang dibicarakan
Partisipasi bersifat spontan, tepat, dan natural
- Conditional Participation/Partisipasi Bersyarat
Partisipasi terbatas, muncul jika situasi mendukung Meraba-raba kapan harus bicara dan penuh pertimbangan terhadap apa yang akan dikatakan Memikirkan respon lingkungan terhadap perilakunya
Selalu mengevaluasi perilaku mereka sendiri setelah berpartisipasi
- Marginal Interaction/Interaksi Tipis
– Fokus mendengarkan namun jarang bicara di kelas/kegiatan
– Lebih suka mendengarkan, mencatat, atau diskusi di luar kelas
– Kurang berani mengungkapkan pendapat baru Banyak berpikir internal
– Butuh banyak latihan sebelum memutuskan berpartisipasi
4 Observation/Diam Mengamati
-. Paling terlihat tidak aktif
-Menerima apapun yang didiskusikan /dilakukan di kelas
– Menggunakan berbagai strategi individual jika ada materi atau informasi yang belum
Dipahami
5.Conditional Participation/Partisipasi Bersyarat
-. Partisipasi terbatas, muncul jika situasi mendukung Meraba-raba
-. kapan harus bicara dan penuh pertimbangan terhadap apa yang akan
-. dikatakan Memikirkan respon lingkungan terhadap perilakunya
– Selalu mengevaluasi perilaku mereka sendiri setelah berpartisipasi
Prinsip dasar membangun keterlibatan siswa.
Samakan tujuan :Tujuan & Capaian Pembelajaran.
Kenali basal/baseline/titik awal siswa:Asesmen Diagnostik & Formatif
Beri materi dan metode yang sesuai : Diferensiasi Pembelajaran
Evaluasi dan penilaian : Asesmen Formatif dan Sumatif.
Demikian penjelasan Workshop Iramdan M.Pd.didepan audiensinya guru-guru SD se Jakarta Pusat.(Ring-o)