Home / Metropolitan

Rabu, 4 Desember 2024 - 07:21 WIB

“Bangsa yang Besar Adalah yang Menghargai Jasa Pahlawan”

Kedatangan Tamu Istimewa

Jakarta, November,Liputan Nusantara (LN), Menteri Sosial mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi negerinya. Hal ini disampaikannya pada Upacara Hari Pahlawan 10 Novembe 2024.

“Kemerdekaan yang kita raih bukan datang sendiri, sehingga kita sebagai rakyat yang mengisi kemerdekaan itu, termasuk bagi siswa-siswi Seluruh Indonesia,tidak terkecuali SD Kenalan  Kanisus  Kabpaten Magelang Jawa Tengah.

Memaknainya seperti yang disampaikan Bung Karno bahwa bangsa yang besar itu bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawan”

Demikian SD Kanisius Kenalan Kabpaten Magelang Jawa Tengah menerbitkan berbagai  tulisan siswanya melalui Tabloid Mini yang diterbitkan oleh  Komunitas  Lintang Menoreh Republik Anak Kenalan SD Kanisius (Ceri(t)a Insan Merdeka ) seoewrti berikut :

“Inspirasi Kepahlawanan”. Setiap Negara, bangsa mempunyai sosok pahlawan. Indonesia,  menjadi negara berkat para pahlawan yang berpikir dan berjuang  secara konsisten hingga akhir  hidupnya.

Mereka memikirkan dan memperjuangkan gagasan Indonesia  yang merdeka, adil, dan damai.  Negara yang mandiri, tidak  dikuasai oleh negara lain. Negara  yang memajukan warga  negaranya. Sebuah tindakan yang  tidak mudah, berjuang untuk orang  lain, untuk kepentingan yang besar, untuk kepentingan bersama.  Anak-anak Kenalan berupaya   mengenal sosok Nyi Ageng Serang,

seorang perempuan yang menjadi  penglima perang jauh sebelum  Indonesia bebas dari penjajah.

Sosok lain yang mencurahkan  perhatiannya pada warga yang  tertinggal adalah Romo JB Pren thaler, SJ. Dua sosok yang  makamnya tidak jauh dari SDK  Kenalan ini cukup untuk menjadi

inspirasi teladan kepahlawanan di  masa kini.

Demikian Tyas dan Michelle kelas V menulis dengan judul “Terus Berusaha” Tyas Menceritakan

Kambing Sekolah

Hari Rabu, 13 November  2024 fase C atau kelas V dan  VI melakukan kegiatan Laku  Sesobo. Laku Sesobo adalah  laku Sendangsono-Boro. Kami  berjalan dari Gua Maria Sendangsono sampai Boro. Kami  berkumpul di Sendangsono.  Di Sendangsono kami berdoa  terlebih dahulu. Kami juga  mengecek barang yang akan dibawa. Kami berangkat dari Sendangsono  jam 07.47 menuju Padukuhan Beku. Di awal perjalanan kami disambut dengan jalan yang rusak, menanjak  dan banyak lumpur sehingga kami mudah merasa lelah. Namun, kami terus  berusaha agar bisa sampai tujuan. Ada juga teman yang membawa bunga  untuk nyekar. Ketika kami berjalan, banyak orang yang menawari minum  tetapi kami menolak karena masih harus menempuh perjalanan yang sangat jauh. Selama di perjalanan kami membuat video. Kami juga mengamati  tanaman yang tidak diketahui namanya. Di jalan, kami menemukan hal-hal  baru seperti jalan yang ekstrem, melihat orang gila dan masih banyak lagi.  Kami juga mengalami kehabisan minum. Lalu kami mampir di warung  terdekat. Ketika sampai di dekat Makam Nyi Ageng Serang kami beristirahat

untuk makan bekal. Setelah itu, kami masuk ke Makam Nyi Ageng Serang.  Kami berkunjung ke sana untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh  pada hari Minggu, 10 November. Di sana juga ada makam orang tua Nyi  Ageng Serang dan para pasukannya. Sebelum masuk, kami diberitahu

pantangan yang tidak boleh dilakukan yaitu bagi perempuan yang sedang  berhalangan tidak diperbolehkan masuk. Di sana kami wawancara dengan Pak Wagiman yang merupakan juru  kunci makam. Kami mendengarkan cerita dari beliau. Banyak hal yang  belum kami ketahui tentang Nyi Ageng Serang. Setelah itu, kami nyekar di  makam Nyi Ageng Serang. Kami melanjutkan perjalanan ke makam Romo Prennthaler. Jalannya  sangat ekstrem karena naik turun. Sampai di sana kami beristirahat karena  lelah sekali. Di Makam Romo Prennthaler kami wawancara dengan Pak  Trimo. Kami juga berdoa dan nyekar. Kami sangat senang karena bisa  memiliki pengalaman baru dan pengetahuan baru. Walaupun lelah tetapi  harus tetap semangat.

 

Kedatangan Tamu Lagi

Disisi lain Vira kelas VI berceritra  tentang  ” Menghargai Jasa Pahlawan”.Vira mengatakan Pada bulan November ini ada banyak peringatan.  Salah satunya adalah Hari Pahlawan. Hari Pahlawan  diperingati pada tanggal 10 November. Semua sekolah  pasti memperingatinya.

Baca Juga  Pernyataan  Menteri Kehutanan RI : Akan Membuka 20 juta Hektare Hutan Untuk Kepentingan Energi dan Pangan" ?

Menurut saya kata Vira kita harus menghargai jasa para   pahlawan karena mereka rela mati demi negara kita.  Mereka bersusah payah membuat negara kita  merdeka. Kita harus mendoakan mereka. Alasannya  karena negara kita merdeka berkat para pahlawan yang  mau maju ke medan perang.

Kita yang hidup di saat negara kita sudah merdeka  bisa mendoakan, berziarah, dan masih banyak hal.

 

Yang lainnya, Widji kelas VI menulis  tetang Bunga Bakung yang Unik. Pada hari Rabu, 20 November 2024 fase C  kata   Wiji,kegiatan berkebun. Pada jam pertama saya  menanam kangkung bersama Vira dan Ova. Kami  berbagi tugas. Ada juga yang mengaduk tanah, men cabut rumput dan masih banyak lagi. Ternyata masih  banyak pekerjaan yang belum selesai. Akhirnya kami  melanjutkan berkebun sampai jam setelah istirahat. Saya, Vira dan Ova melanjutkan menanam  kangkung. Setelah selesai kami membantu memasukkan  tanah ke polybag. Saat sedang asyik membantu, tiba tiba saya melihat ada teman-teman yang berkumpul di  gerbang. Ternyata Bu Santi, Bu Lani dan teman-teman  lain akan menanam tanaman bakung. Saya dan bebera pa teman perempuan membantu untuk mengambilkan  bunga bakung. Bunga bakung ternyata sangat unik.  Bunga bakung harus diambil secara hati-hati tetapi  harus ditarik dengan sekuat tenaga. Bunga bakung  berkembangbiak dengan cara umbi lapis.

Begitu pula Nugi kelas V menulis tentang “Takut Guntur” Menurut  Nugi Hari Sabtu, 16 November 2024 kami bertugas koor  di Gereja Promasan. Pukul 3 sore kami sudah berkumpul di Gereja. Saat itu hujan turun dengan sangat deras.   Ada petir menyambar dan diikuti suara guntur. Kami  berada di dalam gereja. Kami merasa takut. Gunturnya  datang terus menerus.

Guntur itu datang lagi dan lagi. Bunyinya ber tambah keras. Saat itu saya dan Evan berjalan-jalan di  pintu samping gereja. Tiba-tiba ada guntur yang ber bunyi sangat keras. Saya melihat ada pohon bambu  dekat gereja yang tersambar petir.  Setelah hujan sedikit mereda, guntur itu juga ikut

mereda. Kami merasa lega. Kami berharap guntur itu  tidak datang lagi. Tetapi beberapa saat kemudian gun tur itu datang lagi. Huf.

 

Tidak ketinggalan  Kasih kelas IV terkait “Basah Kuyup” saya dan teman-teman bertugas koor di Gereja Promasan Pada hari Sabtu, 16 November 2024 ujar  Kasih. Saya  lanjutnya lagi  berangkat dari rumah bersama kakak. Kami menaiki  motor. Saat kami berangkat ada kejadian lucu tetapi  menyebalkan.     Di perjalanan, kami kehujanan. Akhirnya kami  memutuskan untuk berhenti dan berteduh sebentar di  warung Bu Yayuk. Kami takut pakaian kami basah. Saat  itu rasanya kami sedang kejar-kejaran dengan hujan.  Tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan agar tidak  terlambat. Akhirnya sampai di gereja kami tetap saja basah  kuyup. Saat itu ada petir yang menyambar. Saya mera sa takut. Untungnya kami sudah sampai di gereja.  Setelah teman-teman sudah lengkap kami berlatih  sebentar sebelum bertugas koor. Lalu beberapa saat  kemudian misa dimulai.

 

Belum lagi Tyan kelas III bercerita tentang Klenthing yang Terisi Penuh. Tyan berkata  kami  mengikuti rolikuran pada hari Jumat tanggal 22 November 2024  Sebelum rolikuran kami berdoa  Guyub Maryam terlebih dahulu. Selesai berdoa kami  belajar di kelas. Pukul 09.00 kami beristirahat. Setelah istirahat kami menyiapkan ruang kelas.  Kami berkumpul kembali di kelas 3 dan 4 untuk mengikuti rolikuran. Kami memulai dengan berdoa. Kami  melihat adik-adik menyanyi dan melihat drama dari  kakak-kakak kelas 4 tentang orang yang tertabrak motor.

Setelah itu kami mendengarkan tutur tinular dari  Pak Suroto. Tutur tinular berasal dari bahasa Jawa yang  artinya petuah atau petunjuk yang disebarluaskan.   Dalam tutur tinular Pak Suroto menyampaikan pesan  tentang klenthing yang berisi sedikit air, airnya akan  kocak atau goyang-goyang. Kalau air dalam klenthing  itu penuh, airnya akan tenang. Artinya, orang yang  punya banyak ilmu tidak akan banyak bicara. Setelah itu kami makan makanan lokal bersama sama. Lalu kami mengikuti latihan upacara untuk hari  Senin. Lalu kami mengikuti ekstra menari. Cerita Laba-Laba Dion Ma

Baca Juga  Ulang Tahun ke 128 Tahun, gereja Kampung sawah Paroki Santo Servatius Bekasi, Minggu,   6 Oktober 2024

 

Beda lagi yang dikisahkan oleh Noel G kelas IV  tentang  “kedatangan Tamu Istimewa”yang menurut   Noel G kami kedatan gan tamu dari SDK Santa Maria Magelang. Kami menyam but dengan bersalaman dan tamunya dipersilahkan masuk ke kelas 3  dan 4. Acara  dibuka oleh MC  yaitu Ova dan  Daniel. Lalu Vira,  Ghesa, Nugi,  Dello dan Angel  bercerita tentang

kegiatan yang  ada di SD Kanisius Kenalan. Bapak Ibu guru yang datang memperkenalkan diri.  Ada Bu Wening, Bu Titin, Bu Avi, Pak Eko dan masih ada  beberapa guru lagi tetapi saya lupa namanya. Kemudian  bapak ibu guru beristirahat di pendopo. Setelah itu kami melakukan pembelajaran fase. Kami  belajar mengamati dan menghitung tanaman kangkung  yang kami tanam. Ada Bu Titin dan Bu Avi yang ikut bela jar bersama kami di fase B. Saya senang karena bisa  berkenalan dan belajar bersama Bu Titin dan Bu Avi.

Kisah yang sama diceritakan juga oleh  Oleh Sella kelas V, SD Kanisius  Kenalan kedatangan tamu yaitu bapak ibu guru dari SD  Negeri 388  Gresik. Saat tamu  turun dari mobil,  saya dan teman teman langsung  bersalaman.  Setelah itu saya,  teman-teman dan  bapak ibu guru  masuk ke kelas 3 dan 4. Presiden RAK memberikan sambutan pada bapak ibu  guru tamu. Setelah itu ada tanya jawab. Saat tanya jawab  banyak sekali yang bertanya. Tetapi sesi tanya jawab  hanya sebentar karena akan istirahat. Setelah itu kami  berkumpul dalam fase. Ada ibu guru yang ikut belajar  bersama fase B yaitu Bu Ila dan Bu Iza. Fase B belajar membuat infografis tentang kegiatan

nyekar Leluhur. Saat sedang asyik mengerjakan infografis  dalam kelompok, sudah waktunya kelas 3 pulang dan  kelas 4 mengikuti kegiatan ekstra. Saya senang karena  bisa belajar bersama bapak ibu guru dari SD Negeri 388  Gresik

 

Berikutnya Netta kelas III mengisahkan tentang “:Bunga Geranium” Di halaman sekolahku kata  Netta  ada  bunga geranium. Bunga geranum berwarna putih. Di tengahnya ada lubang kecil yang  berwarna kuning. Bunga geranium memiliki aroma yang   berwarna pink. Ternyata bunga  geranium mempunyai beberapa warna. Ukuran bunga gera nium kecil.

Daun bunga geranium  memiliki tekstur yang lembut.  Tulang daun bunga geranium  adalah menyirip. Di daunnya  ada banyak semut. Ukuran  daun bunga geranium juga  kecil. Daun geranium memiliki  bulu-bulu kecil. Fungsi bunga  geranium adalah untuk  menghiasi halaman sekolah.

 

Yang lucunya lagi, Tyan kelas III,mencdritakan “Kambing Sekolah”bahwa Di sekolahnya  ada kandang  kambing. Kandangnya sangat  besar. Di sana ada empat ekor  kambing yang tinggal. Kambing  itu mempunyai bulu yang  sangat lembut. Bulunya sangat banyak. Bulunya berwarna  cokelat, hitam dan putih.  Kambingnya sangat gemuk.  Kambing itu juga mempunyai

tanduk. Kambing itu dipelihara oleh  sekolah. Anak-anak SD Kanisius  Kenalan yang memberinya

pakan. Kambing itu diberi  pakan rumput. Kambing itu  juga sering dijemur supaya  sehat. Walaupun kambing itu  lebih pendek dari saya tetapi ia  suka makan.

 

Terakhir Rensa kelas I, mengisahkan “Menangkap Kecebong” Saya melihat  ujar Rensa  teman-teman menangkap  kecebong Saya merasa gemas sekali Saya mencoba menyentuh kecebong itu Saya kaget karena kecebongnya tiba-tiba  melompat Lalu saya kembali ke kelas Saya melihat Al menangkap dengan cepat Saya melihat lagi sebentar lalu masuk kelas Kecebong itu tubuhnya kenyal Saya suka menyentuhnya.

Demikian kisah para siswa SD Kenalan Kanisius yang dituangkan melalui Tabloid Mini, yang menjadi calon- calon penulis/jurnalis dimasa depan.( Ringo)

Share :

Baca Juga

Metropolitan

“Guru Hebat, Indonesia Kuat”.

Metropolitan

“Komitmen Global dan Aksi Lokal Iklim Indonesia”

Metropolitan

Siaran Pers Respon Bersama Jaringan Caritas Indonesia untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Metro

: Warga Jakarta,akan Dibebaskan Dari  Retribusi,  Jika mendaftar sebagai Nasabah Bank Sampah. 

Metropolitan

Sampah Plastik Di Lautan Indonesia” Impor Sampah Plastik di Indonesia

Metropolitan

Mempersoalkan Transmigrasi di Tanah Papua ?

Metropolitan

” Kardinal  Mgr. Suharyo Uskup Agung Jakarta Kunjungi Papua”

Metropolitan

Surat Terbuka Prof Arya Hadi Dharmawan, Ahli Kehutanan IPB, Kepada Presiden Prabowo Subianto

Contact Us