(Oleh : Drs. M.Siringoringo, M.Pd Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta & Ketua Bidang Pendidikan Dewan Pimpinan Pusat Akrindo )
Teachers’ Day) diperingati pada tanggal 5 Oktober 2024. Hari Guru Sedunia diadakan setiap tahun pada tanggal 5 Oktober untuk merayakan semua guru di seluruh dunia. Peringatan ini diselenggarakan oleh UNESCO.
Untuk tahun ini, UNESCO mengusung tema “Valuing teacher voices: Towards a new social contract for education” yang artinya “Menghargai suara guru: Menuju kontrak sosial baru untuk pendidikan” untuk peringatan Hari Guru Sedunia 2024 yang dirayakan pada tanggal 5 Oktober.
Hari Guru Sedunia memperingati diadopsinya Rekomendasi ILO/UNESCO tahun 1966 tentang Status Guru, yang menetapkan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru, dan standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, perekrutan, ketenagakerjaan, serta kondisi belajar-mengajar. Rekomendasi mengenai Status Tenaga Pengajar Pendidikan Tinggi diadopsi pada tahun 1997 untuk melengkapi memikirkan kembali jalan ke depan bagi profesi ini secara global. Hari Guru Sedunia diselenggarakan UNESCO bersama dalam kemitraan dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO), UNICEF ( United , Nation International Childern Emergensi Fund)
UNESCO juga mengajak dunia untuk menjadikan profesi guru terpandang secara global. Mengingat guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Hari Guru Sedunia 2024 mengangkat tema “Menghargai Suara Guru: Menuju Kontrak Sosial Baru untuk Pendidikan”. Pada hari ini akan ada acara global yang diselenggarakan di Markas Besar UNESCO, Paris.
Sedangkan Hari Guru Nasional (HGN) setiap 25 November ditetapkan bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yakni pada 25 November 1945. Kehadiran PGRI memiliki sejarah yang panjang dengan beberapa kali berganti nama.
Mengutip Direktorat Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek, pada 1912 organisasi ini memiliki nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Anggotanya terdiri dari kepala sekolah, guru desa, guru bantu, hingga perangkat sekolah lainnya.
Berlanjut di tahun 1932, PGHB mengubah namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Pada saat itu, Belanda sebagai negara penjajah tidak menerima unsur nama “Indonesia”, sehingga organisasi ini sempat menjadi ancaman.
Meski begitu, PGI tak merubah namanya dan bergerak dengan semangat nasionalisme. Melalui PGI, guru ikut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia hingga akhirnya Belanda angkat kaki dari Ibu Pertiwi. Pada zaman penjajahan Jepang, PGI dilarang untuk melakukan aktivitas. Namun, berkat perjuangan kemerdekaan bisa diraih bangsa Indonesia.
Tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia pertama di Surakarta, Jawa Tengah. Kongres ini berlangsung pada 24-25 November 1945.
Hasil kongres memberikan hasil penekanan tentang persatuan. Seperti menghapuskan perbedaan suku, ras, agama, politik, dan lainnya agar bergabung menjadi Indonesia seutuhnya dalam wadah PGRI.
Akhirnya, melalui Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1994 ditetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek gelar Jambore GTK Hebat 2024 jelang perayaan Hari Guru Nasional (HGN). Jambore GTK Hebat adalah bentuk penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.
Terutama mereka yang telah berinovasi dan berdedikasi dalam peningkatan kualitas pendidikan. Kegiatan ini juga akan memberikan penghargaan kepada komunitas belajar inspiratif dalam meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
Hari Guru Nasional (HGN) ini tidak terlepas dari peran Kihajar Dewantara, pendiri Perguruan Taman siswa di Jogyakarta serta menjadi Menteri Pendidikan,Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada tahun 1957 beliau mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Univeritas Gajah Mada Sebagaimana yang pernah saya tulis dalam sebuah tulisan ilmiah dimedia ini, dibawah judul “Hari Pendidikan Nasional 2 Mei “ Serta tulisan Ilmiah lainnya di Media Suara Republik News (SRN) pada edisi 21 November 2021 dibawah judul “ Guru memang bukan orang hebat, Tetapi semua orang hebat adalah berkat jasa Guru“
Penetapan Hari Guru Nasional (HGN) berkaitan dengan berdiriny Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang berdiri 25 November 1945, Maka Hari guru Nasional berbarengan dengan Hari PGRI.
Lalu apa yang perlu diperingati dalam HGN ? Nadiem Makarim menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan Rasa terimakasihny kepada semua guru diseluruh Idonesia yang menurutnya pengorbanan Seluruh guru dalam mencerdaskan bangsa patut mendapat apresiasi yang sebesar-besarny kata Nadiem Makarim. Terimakasih saya tak terhingga bagi bapak dan ibu guru yang telah mengorbankan waktu, tenaga bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-murid tercinta,tutup Nadiem Makarim .( Ring-o).