Direktur Pengelolaan Sampah KLH Novrizal Tahar (kiri) dan Dirjen Gakkum LHK Rasio Ridho Sani (tengah) dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/12/2024) ANTARA/Prisca Triferna
Jakarta, Februari, Liputan Nusantara (LN), Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di TPA, menjaga sumber daya dan melestarikan alam.
Selain tidak enak dipandang, tumpukan barang yang sudah tidak terpakai juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan,
Perlu diketahui, bahwa gaya hidup minim sampah ini sebenarnya bukan hanya sekedar hidup dengan mengurangi jumlah sampah yang terbuang ke TPA. Tetapi juga mendobrak dan mendefinisikan kembali sistem perekonomian yang ada saat ini. Saat ini, kita hidup di dalam sistem perekonomian yang bergerak secara satu arah atau biasa disebut dengan linear economy di mana produk-produk yang ada memiliki batas akhir pemakaian. Yang artinya, kita sebagai konsumen ‘dipaksa’ untuk membelinya kembali.
Urban Garden: Solusi Hijau untuk Hidup di Tengah Kota
Nah, di dalam tatanan linear economy ini, kita mengambil sumber daya dari bumi (tanpa menggantinya), untuk kemudian dipakai dan pada akhirnya dibuang ke TPA. Linear economy ini akan menciptakan keadaan ekonomi yang tidak ramah lingkungan dan unsustainable. Harga barang akan meningkat seiring dengan semakin jarangnya bahan baku material produksi. Dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang menjadi masalah untuk bumi dan generasi penerus di masa depan.
Sumber: EIGER Adventure
Green Fashion: Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Masa Depan
sumber: freepik
Zero Waste adalah – Gaya hidup modern mendorong manusia untuk terus menerus membutuhkan banyak barang. Kita tidak sadar jika membeli barang sama saja menghasilkan sampah, apalagi barang sekali pakai. Aktivitas manusia semakin beragam setiap harinya dan semakin banyak juga barang dan produk yang dibeli, sehingga, sampah yang dihasilkan sudah melebihi dari kemampuan alam untuk menyerapnya.
Penggunaan barang-barang sekali pakai saat ini seolah sudah tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat. Kantong plastik bekas belanjaan, sendok makan plastik dari nasi kotak, sikat gigi plastik merupakan contoh kecil penggunaan barang-barang plastik dalam kehidupan sehari-hari. Barang-barang plastik pada akhirnya akan menjadi sampah tak terurai yang menggunung dan mengancam kondisi lingkungan.
Berikut beberapa tips untuk menjadi pribadi dengan gaya hidup zero waste: Mengurangi Penggunaan Plastik dikutip dari ( “seri hidup minim sampah’,Peduli sampah nasional #3 )
- Bawa tas belanja sendiri saat berbelanja.
- Pilih produk yang tidak menggunakan kemasan plastik.
- Gunakan botol air minum yang dapat digunakan kembali.
- Hindari menggunakan sedotan plastik dan ganti dengan sedotan stainless steel atau
bambu.
Mengelola Sampah :
- Pisahkan sampah organik dan non-organik.
- Buat kompos dari sampah organik.
- Gunakan Bank Sampah untuk mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang.
- Hindari sampah yang tidak dapat didaur ulang. Menghemat Sumber Daya Alam
Menghemat Sumber Daya Alam:
- Matikan lampu dan peralatan elektronik saat tidak digunakan. Seri Hidup Minim S
- Gunakan energi matahari untuk menghemat listrik.
- Hemat air dengan mengendalikan pemakaian air.
- Gunakan transportasi umum atau bersepeda untuk mengurangi emisi gas. Mengubah Pola
Hidup
Mengubah pola hidup :
- Beli hanya barang yang betul dibutuhkan.
- Pilih produk yang ramah lingkungan.
- Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya.
- Dukung bisnis yang berkomitmen untuk mengurangi sampah dan emisi gas. Edukasi dan
Berbagi
Edukasi dan Berbbagi :
- Bagikan pengetahuan tentang gaya hidup zero waste dengan orang lain.
- Berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan hidup.
- Dukung kebijakan yang mendorong pengurangan sampah dan emisi gas.
- Berbagi pengalaman dan tips tentang gaya hidup zero waste melalui media sosial. Dengan
menerapkan tips di atas, Anda mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup dan
menjadi pribadi yang lebih ramah lingkungan.
Kalau Tidak Sekarang, Kapan Lagi?
Belakangan ini sudah ada banyak orang yang mulai beralih ke gaya hidup zero waste, di mana mereka memilih untuk lebih cermat lagi dalam menjalani kehidupan sembari mengacu pada konsep gaya hidup minim sampah ini. Nah, sekarang giliranmu untuk turut andil! Dengan menerapkan gaya hidup minim sampah, itu artinya kamu juga akan menjaga kelestarian alam. Mulai sekarang, biasakan diri untuk membawa botol minum sendiri. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi membeli minuman dalam kemasan yang menyumbang sampah. Eiger punya rekomendasi botol minum terbaik dengan harga affordable, lho! Tersedia berbagai ukuran dan jenis yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.
Berbicara tentang Mengolah sampah, Penulis ( Ringo) Kabiro Liputan Nusantara DKI Jakarta, sudah sering mengangkat ke permukaan melalui media ini antara lain pada edisi 7/11/”24 dibawah judul “Pengelolaan Sampah Menjadi isu Srategis Pada Level Internasional” Disitu saya jelaskan bahwa, Indikator (Sustainabel Development Goals (SDGs) dari World Bank menempatkan sampah sebagai salah satu alat ukur. Hukum alamnya, selagi ada manusia, maka sampah pasti selalu ada. Logikanya juga semakin maju peradaban manusia, pengelolaan sampah harusnya makin maju, bukan statis. Tahun 2001, Pemerintah Jerman memulai terobosan baru. Mereka melakukan proses Close Cycle Management, sebuah sistem yang bertujuan mengubah pengelolaan limbah menjadi sumber daya. Program ini mencatat keberhasilan sehingga sampah dapat menjadi sumber bahan mentah dan energi yang berguna.
Demikian juga pada edisi lainnya (11/12/’24) di media yangsM (LN) dibawah judul “Pengelolaan Sampah melalui 4 pilar.Disitu penulis megemukakana bahwa Salah satu masalah yang ada di seluruh dunia ini adalah sampah. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar, memang masih sangat kurang. Tak heran jika jumlahnya terus bertambah dari hari ke hari, hingga akhirnya menumpuk. Jumlah kotoran atau sisa buangan itu akan membahayakan kesehatan jika dibiarkan. Oleh sebab itu, kita harus membuang sisa kotoran pada tempatnya, agar tidak menumpuk dan menyebabkan banjir. Masalah mengenai limbah ini sangat meresahkan karena tidak ditangani dengan baik.
Pengelolaan sampah itu melalui 4 Pilar antara lain :
- Sampah dan Pendidikan
- Sampah dan Lingkungan
- sampah ,kesehatan.
- Sampah dan dampak Ekonomi.
Belum lagi pada edisi lainya,(17/1/’25) dibawah judul “Sampah dan Kesejahteraan” serta edisi ( 29/1/’25 ) dibawah judul “SAMPAH, Ada saatnya dicaci Tapi juga Dicari “ dan lain sebagainya( Ring-o)