
Tangerang,Liputannusantara.id-10 November 2025 — Kepolisian Resor Kota Tangerang, Polda Banten, berhasil menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif selama berlangsungnya aksi unjuk rasa bertajuk “Selamatkan Tanah Leluhur” di kawasan Tugu Mauk, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (11/11/2025).
Aksi yang diikuti ratusan massa tersebut merupakan bentuk penyampaian pendapat di muka umum terkait penolakan terhadap proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2). Kegiatan berjalan tertib meskipun sempat terjadi ketegangan antar dua kelompok masyarakat, namun berkat langkah cepat dan humanis petugas di lapangan, situasi segera terkendali.
Pengamanan Dipimpin Langsung Kapolresta Tangerang
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi M. Indra Waspada A., S.H., S.I.K., M.M., M.Si. memimpin langsung apel dan pengamanan di lokasi. Sebanyak 325 personel gabungan diterjunkan, terdiri dari personel Polresta Tangerang, Polda Banten, Kodim 0510/Tigaraksa, Koramil Mauk, serta unsur Satpol PP, Damkar, dan Dishub Kabupaten Tangerang.
“Kami menurunkan total 500 personel untuk memastikan kegiatan berjalan aman. Ada dua agenda besar hari ini, yaitu aksi unjuk rasa dan kegiatan keagamaan (istighosah). Alhamdulillah, keduanya berlangsung kondusif,” ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi M. Indra Waspada di sela kegiatan.
Langkah Humanis dan Preventif
Polresta Tangerang menerapkan pendekatan humanis, preemtif, dan preventif dalam pengamanan aksi tersebut. Petugas di lapangan berinteraksi langsung dengan peserta aksi dan masyarakat sekitar untuk menenangkan suasana serta mencegah provokasi.
“Kami selalu mengedepankan komunikasi dan dialog. Prinsipnya, siapa pun boleh menyampaikan pendapat selama tertib dan menghormati aturan hukum,” jelas Kapolresta Tangerang.
Sekitar pukul 14.00 WIB, sempat terjadi ketegangan saat kelompok masyarakat yang pro terhadap proyek PIK 2 datang ke lokasi aksi. Namun, berkat kesigapan personel dan pendekatan persuasif, situasi segera mereda tanpa adanya bentrok.
“Kami imbau semua pihak untuk menahan diri, tidak terpancing emosi, dan mengutamakan musyawarah. Kepolisian hadir untuk menjaga agar semua berjalan damai,” tambah Wakapolresta Tangerang di lokasi.
Sinergi TNI–Polri dan Pemerintah Daerah
Pengamanan kegiatan dilakukan secara terpadu oleh unsur TNI–Polri dan pemerintah daerah. Kodim 0510/Tigaraksa serta Koramil 09/Mauk turut membantu pengawasan, sementara Satpol PP, Dishub, dan Damkar mengatur kelancaran arus lalu lintas dan keamanan lingkungan.
Sinergi ini memastikan masyarakat dapat menyalurkan aspirasi dengan aman, tanpa mengganggu ketertiban umum.
Aksi Berakhir Aman dan Tertib
Menjelang sore, massa aksi menutup kegiatan dengan pembacaan deklarasi tuntutan dan doa bersama. Sekitar pukul 16.26 WIB, seluruh peserta membubarkan diri dengan tertib dan damai. Tidak ada laporan kerusakan fasilitas umum maupun korban luka.
“Terima kasih kepada seluruh peserta aksi, tokoh masyarakat, serta aparat TNI dan pemerintah daerah yang sudah bersinergi menjaga situasi tetap damai,” ungkap Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi M. Indra Waspada.
Rincian Kekuatan Pengamanan Gabungan
• 40 personel Polda Banten
• 20 personel TNI
• 235 personel Polresta Tangerang
• 15 personel Satpol PP
• 15 personel Damkar & Dishub
Polresta Tangerang menegaskan komitmennya dalam mengawal setiap bentuk penyampaian pendapat masyarakat secara tertib, damai, dan sesuai koridor hukum.
“Kepolisian hadir untuk semua pihak. Kami menjamin hak masyarakat menyampaikan aspirasi, sekaligus memastikan keamanan tetap terjaga untuk seluruh warga,” tutup Kapolresta Tangerang dengan nada humanis.
(Marbun)














