Menu

Mode Gelap
Penanaman Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Wujud Komitmen Ketahanan Pangan Rutan Palangka Raya Ikuti Gerakan Penanaman Pohon Kelapa Dukung Ketahanan Pangan Nasional Luar Biasa, Ternyata Izin PBG di Kota Tangerang Diduga Digawangi Oknum Satpol PP gLuar Biasa, Ternyata Izin PBG di Kota Tangerang Diduga Digawangi Oknum Satpol PP “Menatap Masa Depan” Diduga sarat Korupsi, Proyek Turap Tanpa Papan Nama Proyek,Sumber Dana dan Pengawasan Pelihara dan Rawat Senpi, Lapas Jember Berupaya Wujudkan Keamanan Optimal

Jakarta

“Menatap Masa Depan”

badge-check


					“Menatap Masa Depan” Perbesar

Santo Arnoldus Janssen

Oleh: Adharta Ongkosaputra Ketua umum KRIS

[15.29, 9/9/2025] Ringo: Jakarta, September, Liputan Nusantara (LN)  Pastor profesor Dr. Bernadus Boli Udjan SVD dari Ledelero Flores mengirim undangan kepada Ir.Adharta Ongkosaputra, SE,ketua umum KRIS (Kill Covid Relief Internasional  Service (KRIS) untuk menghadiri sebuah acara.Tetapi karena sesuatu dan lain hal, Adharta ,tidak bisa hadir ke Acara tersebut.

Katedral Munster tempat Arnoldus Janssen ditahbiskan.

Para Suster “Hamba Roh Kudus Adorasi Abadi”, SSpSAP.

Namun Adharta menulis surat sebagai pengganti kehadirannya.Petikannya :

Salam dan Doaku

Di sebuah rumah sederhana di Steyl, Belanda, pada tanggal  8 September 1875, seorang imam bernama Arnoldus Janssen menyalakan lilin kecil. Lilin itu bukan hanya tanda doa, melainkan awal sebuah perutusan besar. Di tengah situasi sulit Kulturkampf ( konfik budaya) yang menekan Gereja di Jerman, Janssen melangkah dengan iman yang melampaui logika.  Ia mendirikan sebuah serikat misionaris baru yaitu Societas Verbi Divini (SVD)diartikan sebagai Serikat Sabda Allah yang menduga, lilin kecil itu akan bertumbuh menjadi terang besar yang menyinari dunia hingga hari ini?  Serikat Sabda Allah kini hadir di lebih dari 80 negara, melintasi benua, bahasa, dan budaya.  Tahun ini, Gereja bersyukur atas 150 tahun karya misi SVD  Sebuah perjalanan iman yang penuh haru, darah, air mata, sekaligus sukacita. Sabda yang Menjadi Daging Nama SVD menyimpan makna terdalam perutusan ini. Bagi Janssen, Yesus Kristus adalah Sabda yang hidup  Sabda yang menjadi manusia. Maka, setiap misionaris SVD dipanggil bukan sekadar mengajar atau berkhotbah, tetapi menghidupkan Injil di tengah masyarakat.teringat pada Gereja Santo Alfonsus Pademagan.

Adharta Ongkosaputra Ketua Umum KRIS(kiri) menjelaskan mengenai Program Stunting
Dihadapan publik disamping nya Freddy Numberi Menhub RI, ( waktu itu).

Misa Pemakaman Arnoldus Janssen

Berbicara tentang Societas Verbi Divini (SVD)atau Serikat Sabda Allah, Penulis teringat, akan Gereja Santo Alfonsus Pademangan tempat dimana penulis mengajar selama 32 tahun,8bulan  hingga pensiun Yayasan Alfonsus yang akhirnya berubah nama Yayasan Pendidikan   Umum Santo Lukas, yang memiliki Satuan  Pendidikan dari Sekolah TK, SD, SMP dan SMA. Di  SMP dan  SMA nya itulah penulis mengabdi  sampai pensiun Pastornya waku itu adalah  Pastor Aloysus Lowis  Diaz,yang pernah menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Umum Santo Lukas Ada pula  pastor Theo SVD semuanya pastornya sungguh sangat familiar, komunkatif,responsif dan ringan tangan .itulah salah satu yang menginspirasi penulis untuk mengangat artikel ini.

Melanjutkan tulisan pak Adharta, sebagai penggganti kehadirannya pada suatu acara tesebut, mengatakan  :  Maka, setiap misionaris SVD dipanggil bukan sekadar mengajar atau berkhotbah, tetapi menghidupkan Injil di tengah masyarakat.

Motto mereka jelas:  “Vivit Verbum Dei Sabda Allah itu hidup.”  Sabda Allah bukan teks mati, tetapi kuasa yang mengubah hidup, membebaskan yang tertindas, menguatkan yang lemah, dan membawa harapan bagi yang putus asa. Perjalanan Panjang ke Ujung DuniaSejak awal, SVD dikenal sebagai serikat misionaris yang berani menyeberangi batas.  Hanya empat tahun setelah berdiri, misionaris pertama dikirim ke Tiongkok (1879). Dari sana, pintu-pintu misi terbuka ke Jepang, Afrika, India, Papua Nugini, Amerika Latin, dan akhirnya Indonesia. Mereka pergi tanpa banyak bekal, seringkali dengan risiko kehilangan nyawa.  Banyak yang wafat muda karena penyakit, konflik, atau kerasnya alam. Namun, semangat mereka tak padam: Injil harus hadir di tempat yang paling sulit sekalipun.

Flores: Tanah Subur Sabda Indonesia mencatat bab penting dalam kisah SVD.

Pada tahun 1913, tiga misionaris SVD menjejakkan kaki di Flores  Pater Arnold Verstraelen, Pater J. H. Lichtenberg, dan Bruder H. Lemaire. Mereka menemukan tanah yang keras namun hati yang subur.

Dari Ende hingga pelosok pegunungan, mereka berjalan kaki, menyeberangi sungai, mendaki bukit, dan tinggal bersama rakyat kecil.

Mereka bukan hanya mengajar iman, tetapi juga membangun sekolah, membuka pelayanan kesehatan, dan mendampingi masyarakat. Dari tanah Flores inilah, Gereja Katolik Indonesia bertumbuh kokoh.  Lembaga pendidikan seperti Ledalero melahirkan ratusan imam, teolog, dan pemimpin Gereja.  Tak berlebihan jika Flores disebut sebagai “jantung misi SVD di Indonesia.”

Misi yang Menyentuh Hidup. Yang khas dari SVD adalah pendekatan mereka yang holistik.

Dilansir dari Katolikku.com- Serikat Sabda Allah (bahasa Latin: Societas Verbi Divini, disingkat SVD) atau populer dengan sebutan Soverdi, adalah sebuah kongregrasi keagamaan misionaris dalam Gereja Latin, salah satu dari 24 gereja sui iuris yang membentuk Gereja Katolik.

Data tahun 2020 menyebutkan, SVD memiliki 6.023 anggota yang terdiri dari para imam dan bruder yang berkarya di lebih dari 70 negara.

Pemimpin Umum dari SVD sekarang ini adalah Paulus Budi Kleden yang 837. Pada Tanggal5 November Arnold Janssen lahir di Goch, Jerman Lahir sebagai anak kedua dari sebelas bersaudara. Orang tuanya, Gerhard dan Anna, adalah penganut Katolik yang baik, jadi mereka mengajari Arnoldus untuk mencintai Injil dan mengikutinya.

15 Agustus 1861 – Ia ditahbiskan menjadi Imam di Katedral Munster. Setelah ditahbiskan, Arnold ditugaskan untuk mengajar ilmu pengetahuan alam dan matematika di sebuah sekolah menengah dan diangkat menjadi Direktur Kerasulan Doa Keuskupan.

Dia dapat melihat kebutuhan rohani orang-orang di seluruh dunia dan ingin membantu dalam misi besar Gereja. Pada 8 September 1875 – Pendirian Seminari Misi St. Michael, Steyl, Belanda..

Dengan dukungan dari beberapa uskup dan banyak orang baik, Arnold membuka Rumah Misi pertamanya di Steyl – dan itu adalah hari ulang tahun para Misionaris Sabda Ilahi. 1879 – Dua misionaris pertama pergi ke Tiongkok Setelah tiga tahun, dua misionaris pertama dikirim ke Tiongkok. Salah satunya adalah Santo Joseph Freinademetz.

Mereka juga disebut saudari misionaris biru karena kebiasaan mereka yang berwarna biru. Beberapa saudari pertama berangkat ke Argentina lima tahun kemudian.

 

Keuskupan Agung Ende, sebagai pusat karya SVD di Indonesia, mempersiapkan perayaan penuh makna.  Menurut Pater Sandro, SVD, Ketua Panitia HUT, pesta ini bukan sekadar nostalgia, tetapi ajakan memperbarui semangat komunio dan sinodalitas.

Paroki-paroki mengadakan lomba Kitab Suci, turnamen futsal, hingga festival paduan suara. Puncaknya, pada 19 September 2025, ribuan umat akan berkumpul dalam perayaan syukur bersama

Bapak Uskup. Suasana ini mengingatkan bahwa misi SVD tidak hanya dimiliki para imam, tetapi juga ditanggung bersama oleh umat Allah. Menyongsong Masa Depan Seratus lima puluh tahun adalah usia matang. Namun bagi SVD, ini bukan akhir, melainkan awal babak baru. Tantangan zaman terus berubah: digitalisasi, pluralisme agama, ketidakadilan sosial, perubahan iklim, hingga krisis panggilan.

Tetapi Sabda Allah tetap hidup. Dan serikat ini tetap dipanggil untuk menjadi garam dan terang di dunia. Dari Steyl ke Flores, dari Papua hingga Eropa, dari desa terpencil hingga kota besar, misi SVD tetap sama: menghadirkan kasih Allah bagi semua orang.

Penutup: Lilin yang Tak Pernah Padam Ketika Arnoldus Janssen menyalakan lilin di Steyl, mungkin ia tak membayangkan cahaya itu akan menyinari dunia hingga 150 tahun kemudian.

Namun hari ini, kita melihat lilin itu masih menyala  bahkan lebih terang tutup  Adharta (Ring-o)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Konflik di Sekolah SD N Periuk 4 Berakhir Damai, Guru dan Wali Murid Sepakat Saling Memaafkan

5 September 2025 - 06:25 WIB

“Artifisial Inteligens (AI)  di  Mata Para Siswa SMA”

25 Agustus 2025 - 08:31 WIB

” Pentingkah Pendidikan Lingkungan Hidup Sejak Usia Dini” ?

23 Agustus 2025 - 13:29 WIB

“Semarak HUT ke 80 Upacara 17 08 2025 Di Istana Negara”            

21 Agustus 2025 - 01:57 WIB

“Peluncuran dan Lokakarya Panduan Ajaran Agama Serta Buku Rumah Ibadah IRI Indonesia”

20 Agustus 2025 - 08:07 WIB

Trending di Jakarta