Singaraja,Liputannusantara.id– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bali menyepakati Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Buleleleng, pada Jumat (25/07/2025) kemarin.
PKS tersebut terkait Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) serta Pelayanan dan Pembinaan Pada Lembaga Pamasyarakatan Kelas IIB Singaraja.
Kepala Lapas (Kalapas) Singaraja, I Gusti Lanang Agus Cahyana Putra, mengungkapkan upaya bersama antar instansi diperlukan dalam rangka P4GN, pembinaan dan program rehabilitasi sehingga perlu dilakukan kerja sama dengan para pihak.
“Sinergi dan kolaborasi yang terjalin baik, terbangun, dan kokoh antara Lapas Singaraja dan BNNK Buleleng semakin diperkuat dengan adanya PKS yang baru saja ditandangani. Kami saling mendukung dalam pelaksanaan tugas, khususnya dukungan P4GN, Pelayanan dan pembinaan kepada warga binaan agar Lapas Singaraja terhindar dari permasalahan narkoba dan dapat menciptakan kualitas warga binaan yang berdaya guna,” ucapnya.
I Gusti Lanang ACP juga menyampaikan ucapan terima kasih atas terlaksananya PKS dengan BNNK Buleleng.
“Kami berterima kasih kepada BNNK Buleleng atas kerja sama dan sinerginya. Kiranya setelah adanya PKS ini dapat meningkatkan kolaborasi dan bekerja sama mewujudkan Lapas Singaraja Bersih dari Narkoba dan menyiapkan warga binaan setelah bebas nanti nya dapat berguna bagi keluarga dan masyarakat,” harapnya.
Hal senada disampaikan Kepala BNNK Buleleng, Komang Yuda Murdianto menegaskan BNN tidak akan bisa bergerak sendiri dalam mengatasi permasalahan narkoba.
“Perlu adanya dorongan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan terkait, dalam hal ini Lapas Singaraja yang akan melaksanakan program Rehabilitasi Pemasyarakatan, dengan harapan bisa menyelamatkan Warga Binaan untuk pulih, produktif, dan berfungsinya sosial dengan baik,” tutur Komang Yuda
Ia juga berharap Warga Binaan sepenuhnya sadar akan bahaya narkoba laten jika disalahgunakan dalam jangka waktu lama.
“Kami harap mereka berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa memulai hidup baru bersama keluarga saat keluar dari Lapas nanti,” harap, Komang Yuda.
Redaksi
